Apartemen di Jakut Berantakan, Penyewa Nunggak 2 Bulan Berujung Kabur

Belakangan viral di media sosial sebuah apartemen di kawasan Jakarta Utara yang ditinggal penyewa dalam keadaan berantakan hingga AC copot. Penyewa yang merupakan pasangan suami istri itu kabur setelah menunggak bayaran uang sewa apartemen selama dua bulan.



Thông tin phim


Pemilik apartemen yang enggan disebutkan namanya mengatakan semula tidak ada masalah dengan penyewa. Ia menyebut awal mengenal penyewa karena dihubungi sewaktu memasang iklan di situs sewa apartemen.

Menurutnya, penyewa menghubungi dan mensurvei lokasi sebagaimana tenant pada umumnya. Ia pun tidak menaruh curiga sama sekali.

"Waktu survei apartemen sih nggak ada masalah. Kelihatannya ramah, sopan, orangnya baik-baik. Yaudah nggak ada bedanya dengan tenant lain sih ya biasa gitu baik-baik aja. Nyatanya juga dua tahun tinggal pertama nggak pernah ada masalah," ujar pemilik apartemen kepada detikProperti, Rabu (10/7/2024).

Pasangan itu pun setuju untuk menyewa apartemen dengan biaya sewa sebesar Rp 3 juta per bulan belum termasuk Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL). Pemilik lalu membuatkan surat kontrak sewa untuk jangka waktu satu tahun.

Namun, berbeda dari pemilik apartemen yang biasanya menetapkan deposito sebesar satu kali harga sewa, pemilik apartemen ini memberi keringanan deposito menjadi Rp 1 juta.

 Hal itu karena penyewa mengaku sedang ada sedikit kesulitan finansial.

Selama dua tahun, penyewa tidak pernah terlambat membayar uang sewa dan pembayaran IPL juga lancar. Kemudian, penyewa juga tidak pernah berbuat aneh-aneh dan selalu berperilaku sopan, bahkan menyapa setiap bertemu pemilik apartemen.

Mengingat penyewa memiliki histori pembayaran yang lancar serta berperilaku baik, pemilik apartemen merasa tidak perlu membuat perpanjangan kontrak sewa. Penyewa pun tetap tinggal di apartemen selama lebih dari satu tahun ke depan.

"Pokoknya nggak ada masalah, makanya ketika mereka pertama kali nunggak-nunggak begitu, saya yaudah percaya aja. Kontrak pun juga saya nggak bikin kontrak baru karena ya kelihatannya begitu, nggak pernah ada masalah sama sekali. Makanya ketika kabur itu juga ya syok," ungkapnya.

Kemudian, penyewa baru saja mempunyai bayi menuju akhir tahun 2023. Pada saat itu, penyewa mulai meminta mengundur tanggal pembayaran selama sepuluh hari.

Pemilik memaklumi kondisi penyewa yang baru saja mempunyai bayi, sehingga memberikan kelonggaran. Pengunduran bayar sewa seperti itu terjadi setidaknya dua kali. Sampai akhirnya penyewa meminta izin mengundur bayaran sewa hingga satu bulan, sehingga pembayaraan akan dirapel langsung untuk dua bulan.

"Bulan November itu mereka minta nunggak satu bulan ke bulan depannya. Saya iyakan kan. Kemudian, pas nyampe ke Januari, mereka minta lagi ditumpuk tiga bulan. Dan di saat itu juga yang penyewanya ini yang cowo itu nginfo ke saya kalau istrinya itu kabur," urainya.

Pemilik yang merasa iba dengan kondisi penyewa memberi kelonggaran lagi. Namun, ketika ditagih, berbagai alasan dilayangkan mulai dari belum menerima invoice hingga sang ayah masuk rumah sakit.

"Waktu itu saya udah mulai nggak enak rasanya. Saya bilang 'kalau misalkan mau minta mundur lagi, paling nggak bayar dulu satu bulan, itu nunggaknya udah nyaris tiga (bulan) soalnya'," katanya.

Pemilik menyarankan agar membayar satu bulan uang sewa dulu, kemudian bulan selanjutnya dapat merapel tiga bulan uang sewa supaya pembayaran tidak terlalu berat. Hal ini disepakati dengan penyewa.

Namun pada tanggal yang dijanjikan, penyewa tidak ada kabar dan tidak membalas pesan dari pemilik yang menagih utang. Selain itu, unit yang disewakan, tepat di sebelah apartemen yang dihuni pemilik, tidak ada suara penyewa juga tidak pernah muncul. 

Pemilik akhirnya menghampiri dan mengetok pintu apartemen, tetapi tidak ada respon.

"Nggak ada (respon), saya coba buka pintunya, ternyata nggak dikunci. Ya seperti video yang saya tampilkan, (unit) berantakan, isinya sampah semua, AC saya jebol," ucapnya.

Merasa kesal, pemilik sempat mem-viral-kan di media sosial. Selepas itu, pemilik mengaku dihubungi kembali oleh penyewa yang meminta maaf.

Adapun alasan penyewa kabur karena sibuk mengurus orang tuanya di rumah sakit dan takut ditagih lagi. Lalu, penyewa juga tidak mengaku merusak AC, tetapi mengatakan gypsum sudah rapuh sehingga AC copot.

Kedua pihak pun menyepakati suatu tanggal untuk penyewa membayar utang. Namun, setelah pemilik mengirimkan rincian harga, penyewa mengatakan akan menanyakan ke kuasa hukumnya dulu. Lalu, penyewa juga menyinggung pemilik apartemen mencemarkan nama baik karena mem-viral-kan persoalan ini.

Pada akhirnya, penyewa hilang lagi tanpa kabar saat ditagih pada hari yang sudah disepakati. Adapun kerugian yang ditanggung pemilik apartemen mencapai Rp 7 juta. Kerugian itu termasuk biaya sewa dua bulan, IPL, pengurusan kartu akses hilang, pembetulan AC, dan pembersihan apartemen.


Bỏ Qua Quảng Cáo

Sau 5 giây sẽ có nút "Bỏ Qua Quảng Cáo"

Đang lựa chọn dữ liệu nhanh nhất gần vùng.

Nhập mật khẩu 123 để xem!

X

Komentar Pedas