Sebab, reaksi alergi karena makanan bisa berakibat fatal bahkan menyebabkan kematian. Seperti yang terjadi dengan seorang penari muda bernama Orla Baxendale.

Penari berusia 25 tahun ini harus meregang nyawa akibat reaksi alergi parah setelah makan cookies. Orla, yang selalu memeriksa kandungan bahan sebelum makan, mengonsumsi cookies yang terbuat dari kacang.

Orla diketahui memiliki alergi berat terhadap kacang tanah yang bisa memicu reaksi anafilaktif, di mana tubuh akan mengalami syok, penurunan tekanan darah secara drastis hingga penyempitan saluran pernapasan. Saat kejadian, yakni pada 11 Januari 2024, Orla membeli sebungkus cookies dari sebuah supermarket di New York, AS.

Dalam kemasan terdapat daftar bahan yang digunakan untuk membuat kue tersebut. 

Namun produsen melewatkan menulis kacang tanah sebagai salah satu bahannya, sehingga Orla memakannya tanpa tahu, bahwa ternyata cookies itu mengandung kacang.

Pengacara keluarga, Adime, mengklaim bahwa Orla sangat teliti dengan apapun yang akan dimakannya. Sehingga kejadian tragis ini dianggap sebagai kelalaian perusahaan yang menyebabkan kematian.

"Orla sangat berhati-hati dan waspada terhadap semua yang dia makan, dan selalu memeriksa secara menyeluruh bahan-bahan pada semua kemasan," ujar Adime, seperti dilansir People.

Wanita asal Inggris ini juga disebut selalu membawa EpiPen untuk meredakan gejala alergi. Bahkan dia selalu dikelilingi orang-orang yang tahu prosedur menggunakan obat tersebut jika sewaktu-waktu dia terkena serangan alergi.

"Setelah dia mulai mengalami reaksi anafilaksis, EpiPen sudah digunakan tetapi karena alerginya sangat parah, obat tersebut tidak efektif," tambahnya.

Stew Leonard's, retailer makanan yang mendistribusikan cookies tersebut menyatakan duka cita atas meninggalnya Orla. Mereka pun segera menarik 500 pak cookies merek Florentine Cookies dan mengimbau konsumen dengan alergi kacang yang telah membeli produk tersebut untuk mengembalikannya dan mendapat penggantian dana.

Ada Penggantian Bahan Makanan Dalam Produksi Cookies

Stew Leonard's menjelaskan bahwa cookies diproduksi oleh pedagang grosir Cookies United dan dikemas ulang. Mereka menyatakan bahwa pemasok mengubah resep dan mengganti kacang kedelai dengan kacang tanah.

"Kepala keamanan kami di Stew Leonard's tidak pernah diberitahu (tentang perubahan resep)," kata Stew Leonard Jr.

Namun pihak Cookies United menyatakan sebaliknya. Mereka mengatakan bahwa Stew Leonard's telah diberitahu pada Juli 2023 bahwa produk tersebut kini mengandung kacang tanah dan semua produk yang dikirimkan ke mereka sudah dilabeli informasi tentang bahan.

"Produk ini dijual dengan merek Stew Leonard's dan dikemas ulang di fasilitas mereka. Label yang salah dibuat oleh, dan diterapkan pada, produk mereka oleh Stew Leonard's."

Sementara itu, pejabat dari Departemen Perlindungan Konsumen Connecticut dan Departemen Kesehatan Masyarakat Connecticut kini sedang menyelidiki insiden tersebut.