Pada awal tahun 2021, Filipina dikejutkan dengan berita tragis kematian seorang pramugari cantik bernama Christine Angelica Dacera. Christine ditemukan tewas di sebuah hotel di Makati setelah merayakan pesta Tahun Baru bersama 11 orang pria. Kematiannya menggemparkan publik dan memicu spekulasi dan investigasi besar-besaran.

Christine, 23 tahun, merayakan pergantian tahun bersama sekelompok teman prianya di sebuah hotel di Makati pada tanggal 31 Desember 2020. Pesta berlangsung hingga larut malam dan diwarnai dengan konsumsi alkohol yang berlebihan. Keesokan harinya, Christine ditemukan tidak bernyawa di bathtub kamar mandi oleh salah satu teman prianya.

Hasil autopsi menunjukkan bahwa Christine meninggal karena pendarahan otak akibat kombinasi alkohol dan obat-obatan. Namun, penyelidikan lebih lanjut mengungkap tuduhan mengejutkan bahwa Christine menjadi korban pemerkosaan oleh beberapa pria di pesta tersebut.

Sebelas pria yang hadir di pesta tersebut didakwa atas pemerkosaan dan pembunuhan Christine. Persidangan kasus ini menjadi sorotan publik dan media Filipina selama berbulan-bulan.

Setelah melalui proses persidangan yang panjang dan kompleks, tiga dari sebelas terdakwa dinyatakan bersalah atas pemerkosaan dan dijatuhi hukuman seumur hidup. Enam terdakwa lainnya dibebaskan dari tuduhan pemerkosaan, tetapi dinyatakan bersalah atas obstruction of justice dan dijatuhi hukuman yang lebih ringan. Dua terdakwa lainnya dibebaskan dari semua tuduhan.

Kasus Christine Dacera memicu diskusi nasional tentang kekerasan seksual dan budaya misoginis di Filipina. Kematiannya yang tragis menjadi pengingat pahit tentang bahaya pelecehan seksual dan perlunya keadilan bagi para korban.

Kasus ini juga mendorong seruan untuk reformasi hukum dan sistem peradilan pidana di Filipina agar lebih berpihak pada korban kekerasan seksual.

Kematian Christine Dacera meninggalkan luka mendalam bagi keluarga, teman, dan koleganya. Kasusnya menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya kewaspadaan dan pencegahan terhadap kekerasan seksual. Tragedi ini juga menjadi pengingat bahwa keadilan bagi para korban harus selalu ditegakkan.