Kejahatan Manis: Oknum Penjual Gula Kelapa di Sukabumi Terciduk Mencampurkan Batu Bata Demi Keuntungan

Sebuah video menggambarkan ulah curang penjual gula kelapa di Sukabumi viral di media sosial. Seorang oknum pedagang atau perajin menambahkan batu bata merah di dalam gula kelapa yang dibuatnya demi menambah beratnya.



Thông tin phim


Gula kelapa berisi bata merah itu ditemukan di Kampung Lebak Sarom, Desa/Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi. Polisi, kecamatan hingga desa tengah menelusuri peristiwa yang buat heboh tersebut.

"Perbuatan jelema bangsa kieu, mentak kabina-bina. Buktina kieu tah. Di Oploskeun, buktina kapanggih ayeunamah (Perbuatan orang sampai seperti ini, keterlaluan. Buktinya begini, dioplos buktinya dapat sekarang)," suara laki-laki perekam video seperti dilihat Jalanviral, Rabu (21/2/2024).

Sesekali perekam video memperlihatkan tiap gula kelapa yang ada. Di dalam gula terlihat potongan bata merah. Benda itu sebelumnya berada di dalam balutan gula kelapa baru.

Camat Tegalbuleud Supendi membenarkan kabar itu. Hari ini pihaknya bersama, kepolisian, kepala desa dan kepala dusun akan mendatangi lokasi untuk mengecek kebenaran kabar tersebut.

"Saat ini sedang diselidiki oleh kepolisian, Forum Komunikasi Kecamatan sudah ke sana namun hari ini kita ke sana lagi kita akan korek keterangan dan ingin tahu sejauh mana sebenarnya peristiwa itu," kata Supendi.

Supendi menjelaskan, kawasan Kampung Lebak Sarom memang dikenal sebagai sentra pengrajin gula kelapa. Apa yang ada di dalam video menurutnya merugikan pengrajin yang lain.

"Kampung itu memang sentra gula dari kelapa, memang kawasan di sana banyak pengrajinnya. Perbuatan oknum itu berimbas kepada yang lain," tutur Supendi.

Untuk alur produksi dari pengrajin kemudian dijual ke pengepul. Setelah itu, oleh pengepul dijual ke pabrik-pabrik. Peristiwa yang terekam dalam video menurut Supendi terjadi pada Selasa (20/2/2024).

"Itu biasanya ada pengepul, dari pengepul ditarik ke pabrik jadi bukan untuk konsumsi masyarakat karena masyarakat di sana justru menggunakan gula kawung atau gula aren. Gula kelapa jarang dikonsumsi masyarakat hanya dijual, karena ada tengkulak dari sana ke pabrik," jelasnya.

"Kita dengan pak kades dan pak kadus mau ke lokasi lagi. Kita nggak gegabah ingin sejelasnya," imbuh dia menambahkan.

Terpisah, Bhabinkamtibmas Polsek tegal buleud Aipda Catur Widiantoro membenarkan kabar tersebut. Pihaknya akan kembali ke lokasi untuk mengecek kabar tersebut. "Hari ini kami akan kembali ke lokasi, untuk mengecek kabar tersebut bersama Forkopimcam," singkatnya.


Bỏ Qua Quảng Cáo

Sau 5 giây sẽ có nút "Bỏ Qua Quảng Cáo"

Đang lựa chọn dữ liệu nhanh nhất gần vùng.

Nhập mật khẩu 123 để xem!

X

Komentar Pedas