Pasalnya dalam kandidat bakal Cawapres Ganjar Pranowo yang disebutkan, salah satunya adalah Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.

Diketahui bahwa Ganjar Pranowo diusung oleh PDIP sedangkan AHY merupakan Ketua Umum Demokrat yang mengusung Anies Baswedan.

Maka dengan pernyataan Puan Maharani yang menyebutkan AHY menjadi salah satu kandidat Cawapres Ganjar Pranowo maka timbul asumsi akan ada kemungkinan koalisi antara PDIP dan Demokrat.

Dilansir AyoJakarta.com dari kanal YouTube Kompas TV (9/6/2023), Pengamat Politik Yunarto Wijaya mengamati bahwa jika Puan Maharani hanya menyebutkan AHY saja sebagai kandidat Cawapres Ganjar maka bisa disimpulkan adanya keseriusan PDIP kepada AHY.

Namun dalam pernyataan yang disampaikan oleh Puan, ada beberapa nama lainnya seperti Mahfud MD, Erick Thohir dan Sandiaga Uno.

Tapi tetap saja ini merupakan momen yang menarik bagi Pengamat Politik karena Ganjar dan AHY berasal dari kubu yang berseberangan.

“Memang menjadi menarik pertama karena basis yang berbeda koalisi, AHY ini kan koalisi perubahan yang cenderung adalah adanya garis yang berseberangan dengan koalisi PDI Perjuangan sebagai partai penguasa,” ujar Yunarto Wijaya.

Jika melihat pada kronologi sejarah, PDIP dan Demokrat merupakan partai dari kubu yang berbeda dan dikenal sentimen.

Hal ini terjadi pada ayah dari AHY yaitu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan ibu dari Puan Maharani yaitu Megawati Soekarnoputri.

Yunarto Wijaya menilai bahwa pernyataan Puan mengenai AHY merupakan kabar baik pada dunia politik Indonesia.

Karena sentimen politik yang pernah terjadi pada generasi sebelumnya tidak dibawa-bawa oleh generasi saat ini.

“Kabar baiknya menurut saya adalah sentimen sentimen historis yang katakanlah bersifat negatif terjadi di politisi senior itu bagusnya diperlihatkan ternyata tidak harus terjadi di level generasi bawahnya,” ungkap Yunarto Wijaya.

Selain itu, bisa disimpulkan juga bahwa politik dalam menentukan Cawapres masih sangat cair dan hal apapun masih bisa terjadi.

Yunarto Wijaya juga menilai bahwa Puan menunjukkan PDIP mulai mencari, karena selama ini publik menganggap bahwa PDIP merupakan partai yang eksklusif.