jalanviral.com - Perplexity AI, perusahaan rintisan yang dikenal dengan mesin pencari berbasis AI, secara mengejutkan mengajukan penawaran untuk membeli peramban Chrome milik Google dengan nilai USD 34,5 miliar. Angka ini hampir dua kali lipat dari valuasi Perplexity saat ini yang berada di kisaran USD 18 miliar, menurut CNBC. Pihak perusahaan mengklaim bahwa sejumlah investor mendukung rencana akuisisi tersebut.

Google sejauh ini belum memberikan komentar resmi. Perplexity, yang populer dengan layanan pencarian AI yang menyertakan tautan ke sumber asli di web, bulan lalu meluncurkan peramban AI bernama Comet.

Langkah ini muncul di tengah tekanan dari Departemen Kehakiman AS (DOJ) yang menuntut Google melepaskan kepemilikan atas Chrome setelah gugatan antimonopoli tahun lalu. Hakim memutuskan bahwa Google memegang posisi dominan secara ilegal di pasar mesin pencari online. Google menilai langkah DOJ tersebut “mendorong agenda yang melampaui masalah hukum” dan berpotensi merugikan konsumen.

CNN melaporkan, jika pemisahan ini benar-benar terjadi, itu akan menjadi keputusan antimonopoli terbesar di industri teknologi sejak kasus pemerintah AS melawan Microsoft di akhir 1990-an. Keputusan tersebut juga berpotensi menjadi preseden bagi raksasa teknologi lainnya.

Pasar AI generatif sendiri baru berkembang sekitar tiga tahun terakhir, tanpa pemimpin pasar yang jelas. Artinya, peluang terbuka lebar baik bagi perusahaan besar seperti Meta, Google, dan OpenAI maupun startup seperti Perplexity. Perusahaan-perusahaan ini bersaing menawarkan paket gaji tinggi untuk merekrut insinyur terbaik, sekaligus menggelontorkan miliaran dolar setiap tahun untuk membangun infrastruktur AI dan mengembangkan model bahasa besar. Startup juga berlomba mengamankan dana dari modal ventura dan hedge fund demi membiayai perangkat keras serta perekrutan talenta.

Meta dan Apple disebut juga pernah melirik Perplexity. CNBC mengungkap bahwa sebelum menginvestasikan USD 14,3 miliar di Scale AI pada Juni lalu, Meta sempat melakukan pendekatan untuk membeli Perplexity namun gagal mencapai kesepakatan. Bloomberg menambahkan, Apple telah melakukan diskusi internal mengenai potensi akuisisi ini, meski belum mengajukan penawaran resmi.