Dalam permintaan maafnya, Robby mengakui bahwa banyak pihak yang dirugikan akibat tindakannya, termasuk sang satpam yang kehilangan pekerjaannya. Permintaan maaf ini disampaikan setelah akun media sosialnya digeruduk oleh netizen yang marah dan mengancam untuk memboikotnya. 

Robby menekankan bahwa permintaan maafnya tulus dan dibuat dari hati yang paling dalam, tanpa skrip atau paksaan.

Robby juga mengungkapkan penyesalan mendalam atas kejadian tersebut, terutama setelah mengetahui bahwa satpam itu dipecat karena insiden tersebut. 

Ia menyadari bahwa tindakannya memicu reaksi berantai yang merugikan orang lain dan menyesali dampak negatif yang ditimbulkan. 

Robby berharap permintaan maafnya bisa diterima oleh semua pihak yang terdampak dan mengajak netizen untuk memahami situasi dari berbagai sudut pandang, termasuk dari sudut pandang sang satpam yang terpaksa melakukan tindakan tersebut demi menyelamatkan anak kucing.

Namun, permintaan maaf saja tidak cukup untuk memperbaiki kerusakan yang telah terjadi. Perusahaan yang mempekerjakan satpam tersebut perlu meninjau kembali keputusan mereka dan mempertimbangkan konteks di balik tindakan satpam itu. 

Dalam situasi di mana satpam merasa perlu bertindak cepat untuk menyelamatkan anak kucing, pemecatan mungkin terlalu keras dan tidak adil. Perusahaan harus mempertimbangkan semua faktor sebelum mengambil keputusan drastis yang berdampak pada kehidupan seseorang.

Kasus ini juga menjadi pelajaran bagi publik tentang bagaimana mereka harus bertindak dan bereaksi terhadap konten yang mereka lihat di media sosial. 

Viralitas tidak selalu mencerminkan kebenaran penuh dari sebuah situasi. 

Netizen perlu lebih bijak dan tidak cepat menghakimi berdasarkan potongan informasi yang mereka dapatkan. Sikap empati dan pemahaman yang mendalam terhadap situasi yang kompleks sangat diperlukan untuk mencegah kerugian yang tidak perlu.

Secara keseluruhan, permintaan maaf Robby Purba adalah langkah positif, namun masih banyak yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah ini secara menyeluruh. 

Kejadian ini mengingatkan kita semua akan pentingnya bertindak dengan hati-hati dan mempertimbangkan dampak jangka panjang dari tindakan kita, terutama di era digital ini. Masyarakat, media, dan perusahaan harus bekerja sama untuk memastikan bahwa tindakan yang diambil adalah adil dan proporsional, serta tidak menyebabkan kerugian yang tidak perlu bagi individu yang mungkin berada dalam situasi sulit.