Tembok SPBU di Tebet Roboh, Sudah 6 Tahun Miring dan Retak
Tembok SPBU yang roboh di Tebet, Jakarta Selatan, disebut telah mengalami keretakan dan miring selama beberapa tahun terakhir. Tembok ini (SPBU), tembok yang berada di belakang warung orangtua saya, sudah miring dan retak sejak enam tahun, ujar salah satu anak korban bernama Amri (42) di lokasi, Senin (22/1/2024).
Amri menyebut, orangtuanya sebenarnya sudah melaporkan peristiwa tersebut kepada pihak keamanan SPBU. Ia beberapa kali melaporkan itu karena khawatir terjadi peristiwa yang tak terduga. “Bapak saya sudah pernah cerita ke satpam soal kondisi tembok. Tapi enggak tahu, apakah satpamnya menyampaikan itu ke atasannya atau enggak,” tutur dia. Meski pada akhirnya tembok itu tak diperbaikii hingga orangtua dan adiknya menjadi korban, kata Amri, keluarga besarnya telah legawa. Ia tidak ingin memperpanjang masalah ini.
Namun, ia berharap pertanggungjawaban lebih dari pemilik SPBU atau Pertamina selalu pemilik lisensi.
“Adik saya yang jadi korban punya empat anak. Mungkin bisa tolong dibantu untuk pendidikannya, karena mereka sudah enggak punya sosok ibu.
Apalagi anak-anaknya masih kecil semua,” imbuh dia. Diberitakan sebelumnya, empat orang menjadi korban robohnya tembok SPBU di Jalan Tebet Barat Dalam II, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (21/1/2024) siang. “Korban berjumlah empat orang, satu orang dinyatakan selamat dan tiga lainnya dinyatakan meninggal dunia,” ujar Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan Syamsul Huda dalam keterangannya. Syamsul menyebut, tiga orang yang tewas akibat insiden ini adalah pasangan suami istri bernama Sumedi Riyanto (80) dan Thio (74) yang merupakan orangtua dari Amri. Sementara satu korban tewas lainnya adalah Ani Kusuma Dewi (35). Kemudian, korban yang selamat bernama Muhammad Fabian (8). Fabian kini telah kembali ke rumahnya setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Komentar Pedas