Viral Mahasiswa Aceh Usir Paksa Pengungsi Rohingya, Ibu dan Anak Pengungsi Menangis Ketakutan
Sebuah video memperlihatkan sekelompok pengungsi Rohingya di Aceh yang mayoritas perempuan dan anak anak menangis ketakutan setelah diusir paksa oleh massa mahasiswa.
Dalam video yang beredar di media sosial X itu, sekelompok mahasiswa yang mengenakan almamater berwarna hijau berteriak-teriak di tempat penampungan untuk membubarkan pengungsi Rohingya.
Postingan akun X @herricahyadi menyebutkan, massa mahasiswa itu memaksa agar pengungsi Rohingya bubar. Aksi mereka sampai membuat perempuan dan anak-anak menangis ketakutan.
Terlihat seorang perempuan Rohingya sembari menggendong bayi tampak hanya bisa menangis. Anak-anak juga terdengar menangis di tengah teriakan massa mahasiswa yang datang.
Di sisi lain, ada beberapa orang pria mengenakan seragam polisi tampak mencoba menenangkan massa.
Aksi pengusiran oleh mahasiswa terhadap pengungsi Rohingya itu terjadi di tempat penampungan sementara di gedung Meuseuraya Aceh (BMA).
Aksi itu bermula saat sejumlah kelompok massa mahasiswa dari beberapa universitas di Aceh menggelar aksi demonstrasi di depan gedung BMA pada Rabu, 27 Desember 2023. Dalam orasinya mahasiswa meminta para pengungsi Rohingya keluar.
Hanya saja, saat koordinator aksi mahasiswa tengah bernegosiasi dengan petugas yang berjaga, massa yang berada di belakang tiba-tiba berlari dan merangsek masuk ke bagian basement gedung pengungsi Rohingya berada.
Bahkan, mahasiswa tampak menarik paksa dan melakukan tindakan kekerasan seperti melempar dengan botol air mineral ke arah wanita dan anak-anak hingga menendang barang-barang di sekitar.
Pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak hanya bisa menangis ketakutan. Sebagian dari mereka terlihat meminta ampun.
Sementara petugas gabungan dari kepolisian dan Satpol PP tak mampu membendung massa yang jumlahnya disebut mencapai ratusan orang.
Setelah kurang lebih 30 menit berada di dalam basement, massa mahasiswa akhirnya berhasil mengusir pengungsi Rohingya keluar.
Para pengungsi Rohingya kemudian diangkut menggunakan truk yang telah disediakan. Mereka yang terdiri dari anak-anak, pria dan wanita itu diantar ke kantor Kemenkumham Aceh yang jaraknya sekitar 1 kilometer dari gedung BMA.
Massa mahasiswa mengaku menolak pengungsi Rohingya karena tingkah laku mereka yang buruk.
Sementara itu, pihak UNHCR mengaku resah melihat aksi mahasiswa yang menyerang tempat penampungan para warga Rohingya yang rentan. UNHCR lantas meminta perlindungan tambahan untuk Rohingya.
UNHCR berkata ada 137 pengungsi yang akhirnya dipindahkan.
"Insiden itu membuat para pengungsi syok dan trauma," kata pernyataan UNHCR, dilansir dari liputan6.com.
Selain itu, UNHCR menyorot dampak dari misinformasi dan ujaran kebencian yang menyudutkan para pengungsi Rohingya.
Komentar Pedas