Akibatnya peristiwa itu sempat viral dan dikira sebagai bentuk eksibisionis, atau menunjukkan alat kelamin di hadapan remaja perempuan berinisial TW (17).

Aksi AK itu sempat direkam oleh TW, hingga viral di media sosial. Pada video tersebut terlihat laki-laki yang tengah mengendarai sepeda motor menunjukkan sebuah menyerupai alat kelamin, yang ternyata merupakan silikon.

Kapolsek Pakis AKP Sunarko Rusbiyanto mengakui, pihaknya sempat mendapatkan laporan di media sosial instagram, mengenai dugaan pelecehan seksual di Jalan Raya Ampeldento, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, para Rabu 8 Mei 2024.

Dari laporan itu, unit Reskrim Polsek Pakis bergerak hingga akhirnya mengamankan pria berinisial AK.

"Kami berhasil mengamankan seorang pria berinisial AK (38) yang berasal dari Desa Argosari, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Itu berawal dari kejadian viral kemarin orang yang melihat alat kemaluannya, kemudian kami melakukan penyelidikan terhadap yang bersangkutan," ujar AKP Sunarko Rusbiyanto, saat ditemui pada Sabtu pagi (11/5/2024).

Ketika diperiksa di Polsek Pakis, diketahui kejadian terjadi pada pukul 14.45 WIB, yang saat itu tengah melintas di lokasi kejadian Jalan Raya Ampeldento, Desa Ampeldento, Pakis, mengendarai sepeda motor sambil membawa sebuah benda berbentuk alat kelamin laki-laki yang terbuat dari silikon.

"Saat melintas di Jalan Raya Ampeldento, AK memegang benda tersebut dengan tangan kiri dan mendekatkannya ke daerah kemaluannya," kata dia.

Namun disaat yang sama, seorang perempuan remaja TW (17), merasa tersinggung dan merekam kejadian tersebut menggunakan ponsel miliknya. Video tersebut kemudian diunggah melalui media sosial dan menjadi viral.

“Setelah kami selidiki ternyata alat tersebut merupakan alat silikon berbentuk kemaluan laki-laki,” jelasnya.

Pihaknya telah mengamankan barang bukti berupa sepeda motor yang digunakan oleh AK, serta alat silikon berbentuk kemaluan tersebut. AK sendiri telah mengakui perbuatannya sebagai sebuah kesalahan dan berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut.

"Sudah membuat surat pernyataan dan permintaan maaf kepada korban. Hasil penyelidikan juga sudah keluar dan tidak ditemukan unsur kesengajaan dalam perbuatan yang dilakukan oleh AK," tuturnya.

Sunarko menambahkan, juga telah memberikan edukasi ke TW, sang perekam aksi AK dan mengunggahnya di media sosial. Kepolisian juga bakal melakukan klarifikasi lebih lanjut ke TW.