Viral Siswa di Magelang Ramai ramai Hancurkan Lipstik Hasil Razia
Video yang memperlihatkan sejumlah siswa SMK ramai ramai menghancurkan lipstik viral di media sosial. Begini penjelasan dari sekolah tersebut.
Video tersebut salah satunya diunggah akun instagram @ndagel.crew. Adapun video itu saat ini sudah dilihat oleh ratusan ribu netizen.
Terlihat sekelompok siswa mengumpulkan lipstik di atas kain putih yang dibentangkan. Kemudian mereka ramai-ramai menghancurkannya menggunakan paving.
"Nyeseg ora mbak?" tulis akun itu memberikan keterangan pada videonya seperti dilihat detikJateng pada Kamis (7/12/2023).
Kepala SMK Citra Medika Kota Magelang, Veronica Rani mengakui bahwa peristiwa itu terjadi di sekolahnya. Dia menyebut lipstik yang dihancurkan itu merupakan hasil razia.
"Razia make up-make up dihancurkan. Kronologinya, pada awalnya sekolah punya aturan. Yang namanya aturan itu harus ditaati seluruh siswa," kata Veronica Rani KK kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (7/12/2023).
Menurutnya, mereka telah membuat aturan bahwa siswa dilarang menggunakan make up berlebihan di sekolah. Peraturan itu menurutnya sudah disosialisasikan.
"Setiap pagi ada satgas dan guru piket yang berada di depan penyambutan siswa dan pengecekan dari ujung kaki sampai dengan ujung kepala. Tidak hanya make up saja, terkait aturan bersepatu, pakai ciput, rambut harus rapi, seragam harus rapi dan lainnya sebagai terkait atribut sekolah harus komplet," sambung Veronica.
Hanya saja, lanjutnya, ternyata banyak siswi yang melanggar dan tetap menggunakan make up yang berlebihan. Hal itu membuat pihak sekolah kemudian berinisiatif melakukan razia.
Veronica menyebut bahwa pihaknya tetap mengizinkan siswi membawa peralatan make up dengan warna natural.
Sedangkan make up yang dianggap berlebihan disita dalam razia itu.
"Misalnya lipstik terlalu merah, pensil alis terlalu berlebihan. Kemudian, kami masih beri waktu 2 hari bagi yang bersalah silakan datang mengambil (sambil membuat surat pernyataan). Akhirnya kesepakatan ya tidak ambil dihancurkan," ujar dia.
"Yang dihancurkan itu make up-make up yang menor, lipstik-lipstik yang melanggar aturan. Kalau di kami ada yang namanya beauty class, justru mereka yang namanya tenaga kesehatan kan harus good looking, tapi good looking itu kan bukan berarti berdandan menor dan itu sudah ada standarnya," ujarnya.
Untuk penghancuran tersebut dilakukan pada Senin (13/11), setelah upacara bendera. Saat itu pun disaksikan seluruh siswa. Kemudian, jumlah yang dihancurkan hampir mencapai 100 buah lipstik.
"(Setelah dihancurkan) Saya lihat anak-anak dari keseharian datang, ada perubahan sangat signifikan," pungkasnya.
Komentar Pedas