Aksi pembegalan yang dilakukan ayah dan anak, yakni berinisial JI (35) dan AR (17) itu terjadi di Kompleks Taman Cibaduyut Indah (TCI), Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung pada Sabtu (29/7) lalu. Korbannya bernama Mohamad Fadlin Auzini (22).

Namun, aksi begal duet ayah dan anak itu berhasil digagalkan korbannya. Saat itu, Fadlin hendak membeli makanan sebelum masuk kerja di salah satu perusahaan. Fadlin dibuntuti duet durjana itu.

Hingga akhirnya, Fadlin menaruh curiga. Kewaspadaannya meningkat setelah Fadlin memperhatikan kaca spion motornya. JI dan ARA terus mengikutinya. Fadlin pun menambah kecepatan motornya.

Namun, kedua pembegal itu juga menambah kecepatan. Fadlin terus menoleh ke spionnya. Hingga rasa penasaran tiba. Fadlin pikir, keduanya merupakan teman atau kerabatnya.

"Saya ngerasa dicurigain, ya saya iseng aja digas motor saya, eh dia malah ikut ngegas juga. Saya pelan, dia ikut pelan. Pas lihat ke spion nggak kelihatan mukanya. Pikir saya kenal atau dia kenal saya, makanya saya berhenti," katanya.

Namun, Fadlin tak mengenal kedua orang itu. Keduanya sempat bergeming saat ditanya Fadlin. Sesaat kemudian, duet durjana ayah dan anak itu langsung mengambil kunci motor Fadlin.

Fadlin tak kehilangan akal. Ia langsung menggeser motornya dalam posisi melintang di tengah jalan. Tujuannya, hal ini bisa menarik perhatian kendaraan yang melintas menuju ke arahnya.

"Sama saya ditanya, ada apa, dia nggak ngejawab. Tiba-tiba bawa kunci motor saya. Wah dalam pikiran saya ini mah begal. Makanya saya palangin motor ke tengah. Soalnya di situ ada beberapa kendaraan cuma masih jauh. Jadi kalau saya malangin motor mah pasti pada berhenti. Nah pas malangin ternyata ada bapak-bapak yang merespons saya, pake helm merah kalau nggak salah mah. Cuma nggak ngebantuin, cuma bantuin neriakin aja," jelasnya.

"Saya spontan aja langsung ngelawan. Soalnya dia nggak tega ke saya, masa saya tega juga ke dia. Yang disasarnya emang kendaraan saya. Kalau misalkan awalnya mau ngambil HP, mungkin nggak akan bawa kunci motor. Cuma pas saya ngetidurin motor, yang satu ikut ke motor saya mau ngambil motor saya. Terus pas HP saya jatuh dari saku, nah yang satu orang lagi bawa HP saya," ucap dia menambahkan.

Fadlin kemudian melawan. Ia mempertahankan motor dan barang berharganya.

"Yang satu lari bawa HP, yang satu lagi tadinya mau bawa kunci motor saya, cuma sama saya dilawan, jadi gak jadi. Yang lari gak ketangkep, soalnya gak ada yang nolongin. Kalau ada mah pasti ketangkep," tambahnya.

Menurutnya peristiwa tersebut terjadi pada sore hari pukul 16.30 WIB. Fadlin pun tidak kedua pelaku membawa senjata tajam. Tapi pas setelah kejadian jaketnya sobek.

"Saat kejadian nggak kelihatan bawa sajam. Saya juga gak kepikiran dia bawa sajam. Tahu-tahu dia bawa sajam itu dari warga yang nolongin saya pas udah kejadian. Kata warga itu pelaku bawa kater, cuma sama saya gak kerasa. Tapi pas saya datang ke pos satpam baru kelihatan jaket saya sobek-sobek," bebernya.

"Luka nggak ada, paling ini doang (luka di jari). Sama di kaki ada benjolan," lanjutnya.

Dia menambahkan para pelaku tidak berbicara sepatah kata pun sampai kocar-kacir melarikan diri. Beberapa hari setelah kejadian, dia memutuskan untuk melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

"Alhamdulillah sudah laporan ke polisi pas kemarin ke Polsek Dayeuhkolot. Harapannya semoga pelakunya cepat ketangkep aja biar gak ngelakuin hal yang kaya gitu lagi," ungkapnya.

Kapolsek Dayeuhkolot Kompol Suyatno membenarkan adanya peristiwa tersebut. Polisi juga telah melakukan pengecekan ke lokasi kejadian. "Sudah dicek sama anggota bhabin dan reskrim, di lokasi kejadian betul ada (upaya diduga pembegalan)," ujar Suyanto melalui pesan singkat kepada detikJabar.

Suyatno menjelaskan saat ini polisi masih melakukan penyelidikan. Kata dia, korban pun sudah diminta untuk membuat laporan ke Polsek Dayeuhkolot.