Rumah tersebut, diketahui berada di kompleks Lemonade Desa Daruba, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara.

Berdasarkan keterangan warga setempat, kejadian hujan deras tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 WIT.

"Hujan terjadi dari pagi tadi, tapi yang deras itu mulai dari siang tadi," kata warga setempat yang di mintai keterangan Jurnal Soreang.com, Sabtu, 15 Juli 2023 Sore.

Menurut warga setempat, pagi tadi belum terjadi banjiri seperti ini ini. "Banjiri terjadi ini pas di siang sampai sekarang," jelas warga setempat.

Lebih lanjut, kata mereka, tinggi air kurang lebih satu meter, tapi di sore ini airnya sudah agak menurun.

Menurut Surajudin, setiap tahun Desa Waitina selalu terendam banjir. Bahkan banjir terparah terjadi pada 2020 lalu dengan ketinggian air mencapai 2 meter.

"Itu ketinggian air hampir 2 meter di 2020 kemarin. Banjir di Waitina dari (luapan) Sungai Waigafu," bebernya.

Sementara, Kepala BPBD Kepulauan Sula Buhari Buamona mengatakan ada 50 KK yang dievakuasi ke tempat yang aman. Mereka dievakuasi untuk menghindari banjir susulan.

"69 rumah (terendam), 50 KK (dievakuasi). Untuk (korban) anak-anak kami tidak data secara keseluruhan. Hanya di data per KK saja yang sudah kami amankan. Katong antisipasi dini (banjir susulan)," katanya.

"Airnya kurang lebih satu meter tapi di sore ini airnya sudah turun sedikit," ucap warga setempat.

Sementara itu, Kepal Desa (kades) Daruba, Riswan S Totona saat dikonfirmasi, mengatakan kalau di daerah tersebut memang sering terjadi banjiri.

"Kalo daerah sini memang sering banjir kalau hujan deras turun," katanya.