Apa Yang Diharapkan Putin Dalam Negosiasi Dengan As Terkait Konflik Ukraina?

Putin Tidak Terburu-buru, Negosiasi Sudah Menjadi Kemenangan



Thông tin phim


Random image

Jalanviral.com - Presiden Rusia Vladimir Putin tampaknya memanfaatkan keinginan Amerika Serikat untuk segera mengakhiri konflik di Ukraina guna mencapai keuntungan maksimal, baik dalam aspek teritorial maupun posisi diplomatik di meja perundingan.

Setelah pertemuan tingkat tinggi antara pejabat AS dan Rusia di Riyadh, Arab Saudi, minggu lalu, Kremlin telah mulai menyiapkan landasan untuk negosiasi penyelesaian konflik Ukraina. Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, pada 22 Februari menyatakan bahwa kedua pihak telah "sepakat secara prinsip" untuk mengadakan konsultasi lebih lanjut guna menyelesaikan "berbagai permasalahan krusial" dalam pertemuan mendatang yang kemungkinan berlangsung minggu depan.

Presiden AS, Donald Trump, juga semakin aktif dalam mendorong tercapainya kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina sesegera mungkin. Presiden Prancis, Emmanuel Macron, setelah bertemu Trump di Washington pada 24 Februari, mengungkapkan bahwa gencatan senjata "bisa saja dicapai dalam beberapa minggu ke depan."

Namun, Presiden Putin pekan lalu meredam harapan akan tercapainya kesepakatan cepat guna mengakhiri konflik ini. "Ini akan memakan waktu, tetapi saat ini saya belum bisa menjawab berapa lama," katanya.

Presiden Rusia Vladimir Putin berupaya memanfaatkan keinginan AS untuk segera mengakhiri konflik Ukraina guna meraih keuntungan maksimal, baik dalam aspek teritorial maupun diplomatik.

Kremlin menolak negosiasi untuk sekadar gencatan senjata, khawatir Ukraina akan memanfaatkan waktu ini untuk memperkuat pasukan. Putin menginginkan solusi yang menyelesaikan akar konflik, termasuk menghentikan ambisi Ukraina masuk NATO dan mengubah sikap anti-Rusia Kiev.

Keunggulan Rusia di medan perang memperkuat posisi mereka di meja perundingan. Sikap AS juga mulai bergeser, dengan Trump menyalahkan Presiden Volodymyr Zelensky atas perang ini.

Rusia ingin membatasi kekuatan militer Ukraina, memastikan netralitasnya, serta menegosiasikan kembali isu pengendalian senjata dan sanksi Barat. Para analis percaya bahwa Moskwa ingin mengembalikan hubungan bilateral penuh dengan AS dan memperluas negosiasi ke berbagai isu strategis.

Para pengamat dari jalanviral.com menilai bahwa Rusia sedang mencari kesepakatan jangka panjang, bukan hanya solusi sementara. Putin tidak ingin AS menganggap ini sebagai masalah yang bisa diselesaikan dalam beberapa bulan dan kemudian melupakan Moskwa.

Random image image widget


Bỏ Qua Quảng Cáo

Sau 5 giây sẽ có nút "Bỏ Qua Quảng Cáo"

Đang lựa chọn dữ liệu nhanh nhất gần vùng.

Nhập mật khẩu 123 để xem!

X

Komentar Pedas