Apes Banding Mario Dandy Ditolak Hakim Ayah David Ozora Serukan Allahu Akbar
Nasib apes menimpa Mario Dandy Satriyo setelah majelis hakim Pengadilan Tinggi DKI Jakarta menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang memvonisnya 12 tahun penjara dan membayar restitusi sebesar Rp25 miliar rupiah.
Vonis 12 tahun penjara diterima Mario Dandy karena terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan penganiayaan berat terencana kepada David Ozora. Kasus ini viral dan menyita perhatian masyarakat Indonesia sejak Februari 2023.
Hakim Ketua Tony Pribadi, bersama dua hakim anggota, yakni Sumpeno dan Indah Sulistyowati, menerima banding Mario Dandy tapi akhirnya menguatkan vonis Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Banding ini terdaftar dengan nomor 245/PID/2023/PT.DKI.
Dalam bahasa awam, banding Mario Dandy ditolak Pengadilan Tinggi. Kabar ini sampai ke telinga ayah David Ozora, Jonathan Latumahina. Ia meneriakkan Allahuakbar di akun Twitter terverifikasi sebagai tanda syukur keadilan menaungi David Ozora.
“Allahuakbar,” cuit Jonathan Latumahina pada Kamis (19/10/2023), seraya menyertakan tautan berita bertajuk “Mario Dandy Tetap Divonis 12 Tahun Penjara di Kasus Aniaya David Ozora!”
“Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan 297/ Pid.B/ 2023/ PN JKT.SEL tertanggal 7 September yang dipintakan banding tersebut,” ucap Tonny Pribadi dalam sidang banding Mario Dandy.
Yang merespons hangat putusan ini tak hanya Jonathan Latumahina. Kuasa hukum David Ozora, Mellisa Anggraini, menyatakan putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tak akan membuat pihaknya kendur mengawal kasus ini.
Hari yang sama, Mellisa Anggraini mencuit di akun Twitter pribadinya, “Alhamdulillah Kawal terus sampai inkracht.” Inkrah artinya, sebuah putusan telah memiliki kekuatan hukum tetap.
Diberitakan sebelumnya, terdakwa Mario Dandy melalui pengacara mengajukan upaya hukum banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Kabar ini terkonformasi pada 14 September 2023.
Komentar Pedas