Dokter Israel Berhasil Sambung Kepala Anak Palestina yang Putus Ditabrak Mobil

Dokter di Israel  berhasil menyambung kembali kepala anak Palestina yang putus ditabrak mobil. Anak bernama Suleiman Hassan (12) itu ditabrak saat tengah naik sepeda.



Thông tin phim


Suleiman awalnya sedang mengendarai sepeda. Tiba-tiba sebuah mobil menabraknya. Dia kemudian langsung diterbangkan ke Unit Trauma Hadassah Ein Kerem di Yerusalem dan langsung dioperasi.

Cedera yang dialami Suleiman telah diatasi pada awal Juni. Namun pihak rumah sakit menunggu sebulan untuk mengumumkan hasilnya.

Dilansir Daily Mail, Suleiman perlahan pulih setelah menjalani operasi yang berlangsung selama berjam-jam.

“(Kepala Suleiman) hampir sepenuhnya terlepas dari pangkal lehernya,” kata dokter.

"Kami berjuang untuk hidup bocah itu," kata dr. Ohad Einav, salah satu ahli bedah yang mengoperasi Suleiman, kepada The Times of Israel.

Suleiman berasal dari Tepi Barat, ia menderita kondisi yang bernama internal decapitation. Ini merupakan keadaan di mana pangkal tengkorak bagian atas dan tulang belakang terlepas, sementara jaringan kulit dan leher masih utuh.

Beda halnya dengan decapitation, yang merupakan kondisi di mana kepala dan tubuh terlepas secara total. Internal decapitation biasanya terjadi ketika adanya benturan secara tiba-tiba di area kepala.

Benturan ini, menyebabkan ligamen dan otot yang menahan tengkorak pada posisi tulang belakang bagian atas, robek. Cedera ini termasuk langka dan kasusnya terjadi kurang dari 1 persen dari kasus cedera tulang belakang yang pernah ada.

Para ilmuwan menangkap pemindaian dari otak seorang pria lansia yang tiba-tiba meninggal dunia. Foto: Shutterstock

Insiden internal decapitation jarang bisa diketahui dengan cepat. Ini karena 70 persen korban, meninggal seketika atau saat sedang dalam perjalanan ke rumah sakit.

Pembedahan kasus internal decapitation hanya mungkin dilakukan jika pembuluh darah besar masih utuh. Ini karena aliran darah ke otak harus dipertahankan.

Cedera ini diobati dengan menyatukan tengkorak dan tulang belakang menggunakan batang, sekrup, pelat, dan mungkin cangkok tulang.

“Prosedur (operasi) ini sangat rumit dan memakan waktu berjam-jam. Selama di ruang operasi, kami menggunakan pelat dan fiksasi baru di area yang rusak,” kata dr. Einav.

“Kemampuan kami untuk menyelamatkan anak itu (bisa terjadi) berkat pengetahuan kami dan teknologi paling inovatif di ruang operasi.”

Beruntung Suleiman tak mengalami defisit neurologis atau disfungsi sensorik maupun motorik. Suleiman dapat berjalan tanpa bantuan dan menjalani masa pemulihan dengan baik.

“Saya berterima kasih sepanjang hidup saya karena dia telah menyelamatkan putra saya satu-satunya yang tersayang. Saya memberkati kalian semua.” ujar Ayah Suleiman.

“Yang menyelamatkannya adalah profesionalisme, teknologi juga pengambilan keputusan cepat oleh tim trauma dan ortopedi. Yang bisa saya katakan adalah, terima kasih yang sebesar-besarnya.”


Bỏ Qua Quảng Cáo

Sau 5 giây sẽ có nút "Bỏ Qua Quảng Cáo"

Đang lựa chọn dữ liệu nhanh nhất gần vùng.

Nhập mật khẩu 123 để xem!

X

Komentar Pedas