Dr Tirta Beri Peringatan, Bongkar Sisi Gelap Profesi Dokter Usai PPDS Bunuh Diri

Kematian Aulia Risma Lestari, seorang dokter muda yang sedang mengikuti pelatihan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi di Universitas Diponegoro (Undip), mengguncang jagat dunia maya.  Aulia ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya, diduga akibat menyuntikkan sendiri obat pelemas otot.  Dugaan bunuh diri semakin kuat setelah ditemukannya catatan buku harian (diary) milik Aulia yang berisi keluh kesah terhadap seniornya dan beban fisik yang begitu berat.  



Thông tin phim


Dokter Tirta Bongkar Sisi Gelap Profesi Dokter, Sengsara!

Aulia menuliskan rasa sakit dan kelelahan yang ia alami dalam menjalani hari-harinya sebagai calon dokter spesialis.  "Sakit" menjadi kata yang berulang kali muncul dalam catatannya, menggambarkan beban berat yang ia rasakan.  

Seolah merespon pengakuan Aulia, dr. Tirta, seorang dokter yang dikenal aktif di media sosial, mengungkapkan sisi gelap profesi dokter yang jarang terungkap.  Ia mengakui bahwa menjadi seorang dokter, khususnya di Indonesia, bisa menjadi jalan yang penuh dengan kesulitan dan tekanan.

"Justru saat itu (setelah masuk kuliah kedokteran) aku baru tahu ternyata jadi dokter kalau nggak jadi spesialis itu sengsara. Dan kalaupun jadi spesialis kalau nggak di lahan basah itu juga sengsara," ujar dr. Tirta dalam podcast bersama Feni Rose.

Dr. Tirta menjelaskan bahwa profesi dokter sangat sulit untuk mencapai kesejahteraan dan perkembangan karier yang cepat.  Ia menggambarkan perjuangan seorang dokter layaknya maraton, dengan proses panjang dan penuh tantangan.

Viral, Seputar Dokter Undip Bunuh Diri: Ada 120 Pasien Operasi/Hari, Semua  Beban Kerja Bius Dilakukan PPDS Anestesi

"Prosesnya tuh kaya maraton. Kuliahnya lama banget dan proses juga lama," tutur dr. Tirta.  

"Setelah lulus dokter umum harus internship. Setelah internship gajinya pas-pasan dan harus berjuang keras lima tahun lagi untuk jadi spesialis. Setelah lima tahun kalau punya networking bagus akan kerja di lahan basah," imbuhnya.

Dr. Tirta menjelaskan bahwa "lahan basah" dalam dunia medis mengacu pada penempatan kerja di daerah yang dekat dengan keluarga atau di rumah sakit-rumah sakit besar di Pulau Jawa.  "Tapi kalau ingin tantangan bisa ke daerah tiga yang mana sangat stressfull dan jauh dari keluarga," kata dr. Tirta.

Kesengsaraan seorang dokter semakin terasa ketika mereka menjadi staf yang harus mengajar dan melakukan banyak tugas tambahan.  Mereka juga dituntut untuk mengikuti seminar, yang sebagian besar berbayar dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

dr Tirta Bongkar Habis Tuntutan hingga Gaji Dokter Umum dan Spesialis:  Sengsara! - Tribunjateng.com

"Jadi sudah gajinya mepet, harus nabung buat spesialis, harus buat rumah, masih suruh ikut seminar dan setiap lima tahun harus diperpanjang," pungkas dr. Tirta.

Pengakuan dr. Tirta ini membuka mata kita terhadap realita profesi dokter di Indonesia.  Mereka menghadapi tekanan yang luar biasa, mulai dari beban studi yang berat, gaji yang tidak sebanding dengan kerja keras, hingga tuntutan untuk terus belajar dan meningkatkan kompetensi.  

Tragedi Aulia Risma Lestari menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap kesejahteraan dan kesehatan mental para tenaga medis.  Mereka adalah garda terdepan dalam menjaga kesehatan masyarakat, dan kita perlu memastikan bahwa mereka juga mendapatkan dukungan dan penghargaan yang layak. 

Semoga kasus ini dapat menjadi momentum untuk melakukan evaluasi terhadap sistem pendidikan dan praktik medis di Indonesia, sehingga profesi dokter dapat menjadi lebih sejahtera dan terbebas dari tekanan yang berlebihan.

dr Tirta Bongkar Habis Tuntutan hingga Gaji Dokter Umum dan Spesialis: Sengsara! - Tribunjateng.com image widget


Bỏ Qua Quảng Cáo

Sau 5 giây sẽ có nút "Bỏ Qua Quảng Cáo"

Đang lựa chọn dữ liệu nhanh nhất gần vùng.

Nhập mật khẩu 123 để xem!

X

Komentar Pedas