Guru Agama di Sumbawa Dituntut Rp50 Juta Usai Hukum Murid yang Tak Mau Salat
Sosok guru bernama Akbar Sarosa tengah menjadi sorotan di jagat maya. Guru agama di SMKN 1 Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini tersandung kasus yang menyeret namanya ke ranah hukum.
Akbar dituntut Rp50 juta oleh orangtua murid yang tidak terima anaknya dihukum karena tidak mau salat. Unggahan tentang kasus tersebut dibagikan melalui video singkat di akun TikTok @deni_ali28.
"Pak Akbar dilaporkan oleh orang tua murid karena anaknya di hukum lantaran tidak mau di suruh shalat. semoga Pak Akbar mendapatkan keadilan," bunyi keterangan dalam video berdurasi 22 detik tersebut.
Akun TikTok itu melanjutkan sembari menyertakan tagar "save pak akbar", "Sedih sekali melihat keadaan Guru Saat ini. Semuanya Serba Salah😢."
Dikutip dari Merdeka.com, kasus ini bermula ketika Akbar berupaya mendisiplinkan tiga anak murid yang tak salat berjamaah yang merupakan kegiatan sekolah yang wajib diikuti seluruh murid. Akbar dikabarkan memukul murid yang membandel.
Salah satu orangtua murid tidak terima dengan tindakan Akbar. Orangtua tersebut lantas melaporkan Akbar ke pihak berwajib. Laporan itu diterima oleh pihak berwajib.
Akbar terancam harus membayar denda mencapai Rp50 juta. Kondisi ini membuat kisah Akbar viral mencuri atensi, termasuk dari rekan seprofesi. Para guru kemudian melaksanakan aksi solidaritas menuntut keadilan untuk guru agama tersebut.
Ketua Komite SMKN 1 Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Mustakim Patawari meminta majelis hakim agar Akbar dibebaskan. "Tindakan Akbar ini untuk mendisiplinkan siswanya agar patuh pada program sekolah. Lagipula pukulannya tidak berakibat cedera berat atau cacat permanen," kata Mustakim dilansir dari Instagram @terang_media pada Jumat, 6 Oktober 2023.
Ia melanjutkan, "Karena itu, kami mohon kepada majelis hakim sebagai benteng terakhir keadilan melihat kasus ini dengan mata hati. Kami mohon Akbar Sarosa diberi kebebasan."
Berkat aksi solidaritas para guru ini sidang kasus yang melibatkan Akbar dan orangtua murid ditunda selama sepekan. Para guru berharap, ada keadilan untuk Akbar sebagai tenaga pendidik.
Video TikTok yang membagikan peristiwa yang terjadi ini telah disaksikan lebih dari 1,5 juta kali. Video ini juga dikomentari lebih dari 9,5 ribu kali dengan beragam tanggapan.
Komentar Pedas