Helikopter Yang Dinaiki Presiden Iran Kecelakaan, Israel Pastikan Tak Terlibat
Ketika para pemimpin global bereaksi terhadap kematian Presiden Raisi, hanya sedikit negara yang akan mengamati peristiwa ini dengan cermat, atau memberikan respons yang sama hati-hatinya. Termasuk Israel.
Apa yang mereka amati adalah petunjuk dari Iran bahwa ada kejanggalan di balik insiden tersebut. Sedikit saja keterlibatan Israel, baik yang diduga maupun yang nyata, kemungkinan besar akan menjerumuskan kawasan ini ke dalam krisis baru.
Tapi sejauh ini, belum ada dugaan ke arah sana. Media pemerintah Iran malah berfokus pada cuaca buruk sebagai penyebab jatuhnya helikopter tersebut.
Dan para pejabat Israel secara pribadi memberi pengarahan kepada outlet berita lokal bahwa negara tersebut tidak terlibat dalam kematian Presiden Iran.
Seperti diketahui, Raisi dan Menteri Luar Negeri Iran tewas dalam kecelakaan helikopter pada Minggu (19/5/2024).
Insiden ini terjadi hanya sebulan sejak perang bayangan panjang antara kedua negara terungkap, setelah Iran meluncurkan ratusan drone dan rudal ke sasaran di Israel.
Sejak saat itu, status quo yang tidak nyaman telah dipulihkan, namun konfrontasi dan perang antara Israel dan proksi Iran di Gaza dan Lebanon telah menempatkan wilayah tersebut di bawah tekanan.
Seperti diketahui, Presiden Iran Ebrahim Raisi dan menteri luar negerinya dinyatakan meninggal dunia ketika helikopter mereka jatuh saat melintasi daerah pegunungan dalam kabut tebal.
Hal ini diungkapkan seorang pejabat Iran kepada Reuters, Senin (20/5/2024). Pemerintah mengkonfirmasi kematian ini setelah upaya penyelamatan besar-besaran diluncurkan untuk menemukan pria berusia 63 tahun itu dan orang lain di dalamnya.
Helikopter yang membawanya dan menteri luar negeri negara itu jatuh saat melintasi daerah pegunungan di barat laut Iran pada Minggu (19/5/2024).
Raisi dipandang sebagai anak didik pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Dia sebelumnya memimpin peradilan dan dikenal sebagai seorang garis keras. Dia terpilih pada tahun 2021 dalam jumlah pemilih terendah sejak berdirinya Republik Islam pada tahun 1979.
Komentar Pedas