Jakarta, jalanviral.com – Mantan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyatakan kesiapannya untuk kembali mengabdi kepada negara apabila diminta oleh Presiden Prabowo Subianto. Meski belum menerima tawaran resmi, Jonan menegaskan ia akan menjawab panggilan tugas negara jika kemampuannya masih dibutuhkan.

"Sebagai warga negara, kalau diminta bekerja untuk negara ya harus siap. Kalau saya masih mampu, ya saya siap. Tapi itu tergantung siapa yang memberikan tugas," ungkap Jonan kepada media pada Selasa (4/11/2025), seperti dilansir Antara.

Pertemuan Jonan dengan Presiden Prabowo berlangsung selama dua jam di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/11). Meski begitu, Jonan menegaskan bahwa pertemuan tersebut bersifat informal dan tidak membahas penunjukan jabatan.

“Tidak ada tawaran khusus. Hanya diskusi, tukar pikiran saja,” jelasnya.

Namun, Jonan tak menampik bahwa dirinya akan bersedia bila suatu saat dipanggil kembali untuk membantu pemerintahan. Ia menyebut hal tersebut sebagai bentuk tanggung jawab moral, bukan ambisi pribadi terhadap jabatan.

Ingin tahu lebih dalam soal wacana politik terkini? Simak berita selengkapnya hanya di jalanviral.com – portal informasi terpercaya untuk generasi aktif.

Nama Ignasius Jonan mulai dikenal luas publik ketika menjabat sebagai Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) periode 2009–2014. Di bawah kepemimpinannya, layanan KAI mengalami perubahan drastis—dari sistem manajemen, fasilitas, hingga citra kereta api nasional yang kini jauh lebih modern dan layak.

Keberhasilan tersebut membawanya ke jajaran kabinet sebagai Menteri Perhubungan (2014–2016), lalu sebagai Menteri ESDM (2016–2019). Setelah menyelesaikan tugas di pemerintahan, Jonan aktif sebagai komisaris di beberapa perusahaan swasta papan atas.

Dalam waktu berdekatan, Presiden Prabowo juga memanggil sejumlah tokoh penting lainnya ke Istana Negara. Di antaranya adalah Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), serta Direktur Utama PT KAI saat ini, Bobby Rasyidin.

AHY menyatakan bahwa ia menyampaikan sejumlah laporan terkait isu strategis, termasuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCIC) atau Whoosh. Ia mengakui terdapat berbagai permasalahan yang memerlukan solusi struktural, termasuk opsi restrukturisasi utang.

“Iya, termasuk restrukturisasi,” kata AHY kepada awak media.

Sementara itu, Direktur Utama PT KAI, Bobby Rasyidin, mengonfirmasi bahwa Presiden Prabowo turut menyinggung masalah KCIC. Pembicaraan seputar peningkatan sarana dan prasarana kereta api juga menjadi sorotan utama dalam pertemuan tersebut.

“Kami sudah koordinasi dengan Danantara sebagai holding KAI. Saat ini sedang dalam pembahasan bersama pemerintah,” ungkap Bobby.

Pantau terus perkembangan infrastruktur nasional, kebijakan energi, dan isu strategis lainnya hanya di jalanviral.com – sumber berita pilihan Anda setiap hari.