Keluarga Fans JKT48 yang Meninggal di Semarang Tolak Santunan dari Mal
Keluarga Ahmad Arsyad Disky (17) fans JKT48 menolak pemberian santunan dari manajemen mal tempat digelarnya JKT48 Summer Tour. Keluarga hanya meminta pihak manajemen mal jujur tentang peristiwa yang sesungguhnya.
"Memang kita menolak (tali asih) karena kan belum selesai. Karena kami berpikir belum jelas (kejadian) ini seutuhnya, ketika itu nanti kita terima ya sudah selesai," ujar paman korban Edi Hariadi di Mapolrestabes Semarang, Kamis (13/7).
Edi mengaku, manajemen mal sempat datang ke rumahnya. Namun, menurutnya kedatangan itu tidak menyelesaikan apa pun.
"Enam orang yang datang, tetapi menurut saya telat, karena apa, kita makamkan jam 10.00 WIB. Dia datang jam 13.30 WIB. Dan hanya sebatas menyampaikan bela sungkawa," ungkap dia.
Ia juga menjelaskan, kedatangannya ke Polrestabes untuk memenuhi panggilan dari kepolisian tentang kejadian tersebut. Ia menyebut, sebelum menonton pertunjukan itu korban dalam kondisi sehat.
"Kakak saya menyampaikan, jam 7 pagi itu (korban) nge Gym, ya sekitaran setengah jam. Terus pulang makan, terus jam 9.30 berangkat nonton konser, keluar rumah itu dalam kondisi sehat, tidak ada riwayat penyakit apa-apa," jelas Edi.
Keluarga berharap kasus ini dapat diungkap hingga terang. Ia juga meminta pihak penyelenggara untuk melakukan evaluasi agar peristiwa ini tidak terulang di kemudian hari.
"Harapan kami dari Mal Tentrem datang ke rumah untuk menjelaskan bagaimana sih kejadian di sana, sampai hari ini belum ada. Ya ada itikad baik sewajarnya. Ini menyangkut nyawa. Seharusnya ada evaluasi lagi, penyelenggaraan tidak seperti itu lagi, supaya tidak ada korban lagi," kata Edi.
Remaja bernama Ahmad Arsyad Disky (17), meninggal dunia saat menonton konser JKT 48 yang digelar di salah satu mal di Jalan Gajah Mada pada Selasa (11/7) kemarin.
Polrestabes Semarang menyebut, acara konser itu tidak berizin dan diduga over kapasitas penonton.
Komentar Pedas