Marshel Widianto baru-baru ini memamerkan pencapaian sang istri, Cesen eks JKT48, yang baru saja diwisuda dan lulus dari bangku perkuliahan. Melalui postingan di akun Instagram pribadinya, Marshel tampak begitu bangga dan bahagia atas keberhasilan Cesen. Ia bahkan mengunggah foto bersama Cesen dan kedua anak mereka, dengan caption yang menyiratkan luapan kebahagiaan.

Namun, di saat yang bersamaan, masyarakat termasuk rekan-rekan komika sedang turun ke jalan untuk menolak rencana revisi Undang-Undang Pilkada. Sayangnya, Marshel Widianto terkesan abai terhadap isu sosial-politik yang sedang hangat dibicarakan, dan lebih terfokus pada momen bahagia keluarganya.

Postingan Marshel Widianto yang memamerkan kebahagiaan sang istri saat sebagian masyarakat sedang berjuang menyuarakan aspirasi, menuai kritik dan sindiran dari warganet. Beberapa menilai Marshel tidak peka terhadap situasi yang sedang terjadi, dan mempertanyakan bagaimana ia bisa menjadi wakil rakyat jika tidak pro terhadap kepentingan masyarakat.

Salah seorang komika, Kiky Saputri, bahkan memberikan nasihat yang tegas dan mendalam terkait pencalonan Marshel Widianto. Kiky terlihat menangis saat menyampaikan pandangannya, menyinggung kritik dari rekan-rekan komika lainnya, seperti Pandji Pragiwaksono.

Di sisi lain, beberapa selebritas seperti Gisella Anastasia dan Rita Dinah Kandi tetap memberikan ucapan selamat atas keberhasilan Cesen. Namun, hal ini tidak mampu meredam kritik yang ditujukan kepada Marshel Widianto atas ketidakpekaannya terhadap isu sosial-politik yang sedang bergejolak.

Kasus ini menunjukkan bahwa sebagai publik figur, khususnya mereka yang mencalonkan diri dalam politik, seharusnya memiliki kepekaan terhadap kondisi masyarakat dan isu-isu yang sedang berkembang. 

Kebahagiaan pribadi memang layak untuk dirayakan, namun tidak boleh mengesampingkan tanggung jawab sosial dan kepentingan publik yang lebih luas. Dibutuhkan keseimbangan antara momen pribadi dan kesadaran akan konteks sosial-politik yang terjadi.

Dalam upaya membangun kepercayaan masyarakat, seorang calon pemimpin harus mampu menunjukkan empati dan kepedulian terhadap aspirasi rakyat. Kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi Marshel Widianto dan para politisi lainnya untuk senantiasa menjaga keselarasan antara kehidupan pribadi dan tanggung jawab publik.