Bertanding di Port de La Chapelle Arena, tim China tampil gemilang dengan total perolehan 69.800 poin, mengalahkan Israel yang harus puas dengan medali perak. Italia meraih medali perunggu.

Keberhasilan China menjadi yang pertama bagi tim non-Eropa untuk memenangkan cabang senam ritmik sejak ajang ini dipertandingkan pada Olimpiade 1984. Dengan memainkan guqin, alat musik tradisional China, para atlet putri China menampilkan gerakan-gerakan berputar, akrobatik, dan putaran cepat yang memukau juri dan penonton. 

"Kami ingin memperkenalkan budaya China kepada dunia melalui penampilan kami," ungkap salah satu atlet China, Sun Dan, yang dikutip dari Reuters.

Keberhasilan China mengakhiri dominasi negara-negara Eropa di cabang olahraga ini. Israel untuk pertama kalinya berhasil meraih medali di nomor beregu, sebuah prestasi yang luar biasa bagi mereka. 

Sementara itu, Italia kembali menambah koleksi medalinya dalam senam ritmik, yang merupakan yang keempat kalinya sejak ajang ini dipertandingkan di Olimpiade.

Kemenangan China di cabang senam ritmik beregu putri menandai tonggak sejarah baru dalam perkembangan olahraga ini.

 Prestasi gemilang ini tidak hanya membuktikan kualitas atlet China, tetapi juga menjadi momentum untuk memperkenalkan budaya dan tradisi China kepada dunia melalui penampilan yang memukau. 

Keberhasilan ini tentunya akan menjadi pemacu semangat bagi generasi atlet China berikutnya untuk terus mengharumkan nama negara di ajang Olimpiade.