"Untuk yang (kasus parade sound system merusak jembatan) Bululawang penanganan kami tarik ke polres," ucap Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana, ditemui pada Jumat pagi (8/9/2023) di Mapolres Malang.

Putu mengatakan, telah memerintahkan Satreskrim Polres Malang untuk memanggil kembali seluruh pihak yang terlibat dalam parade pesta sound system, yang berujung perusakan jembatan tersebut.

Polisi meminta keterangan ke panitia, warga yang terlibat, hingga Kepala Desa Kasri, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang.

"Kami panggil semua pihak yang bisa kami mintai keterangan, tanpa terkecuali, termasuk kades (kepala desa), termasuk panitia, warga setempat saya minta kooperatif. Yang pasti lebih dari 5 orang, kami panggil semua. Saya minta mohon kooperatif, jelaskan sejelas-jelasnya, sesuai dengan peristiwa yang heboh di media sosial," ucap dia.

Menurutnya, pemanggilan itu akan dilakukan secepat-cepatnya untuk melakukan penyelidikan, meski oleh Polsek Bululawang sebenarnya telah diambil keterangan. 

Tetapi banyaknya permintaan dari masyarakat untuk kepolisian menindak tegas karena geram dengan efek negatif yang ditimbulkan.

"Secepat-cepatnya, sebetulnya tim dari Polsek sudah bergerak, namun karena ini saya tarik ke polres seluruhnya diperiksa mulai dari awal, secepat-cepatnya," terangnya.

"Kami menangkap aspirasi masyarakat agar hal ini tidak dilanjutkan lagi, banyak mudharatnya daripada manfaatnya acara-acara seperti ini," tegas Putu dengan nada tinggi akibat geram.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, video aksi pengerusakan jembatan beredar di media sosial. Penyebabnya karena saat karnaval ada sebuah mobik truk bermuatan sound system yang tak bisa melintas. 

Video ini diunggah oleh akun TikTok @jas_project, ini pun menjadi pembicaraan warganet dan mengecam aksi parade sound system.