Pelajaran dari Balita Tewas Terlindas Fortuner di Kompleks Perumahan

Seorang balita di Sidoarjo, Jawa Timur, tewas terlindas mobil Toyota Fortuner di jalanan kompleks perumahannya. Ini pelajaran pentingnya agar kejadian serupa tak terulang lagi.



Thông tin phim


Toyota Fortuner putih yang dikendarai oleh tetangga korban berinisial AC (33) melaju di jalanan kompleks perumahan. Balita yang berada di lokasi kejadian ditabrak Fortuner itu dan terlindas. Balita berusia 2 tahun itu meninggal dunia.

Dikutip JalanViral, dari video yang dilihat, terlihat balita berinisial YK awalnya bermain di pinggir jalan. Sejurus kemudian balita yang memakai kaus oranye itu berlari ke tengah jalan, menuju ke sebuah tikungan.

Nahas, mendadak Fortuner warna putih yang dikendarai AC melintas dan menabraknya. Tubuh mungil YK kemudian masuk ke dalam kolong Fortuner.

Meski sudah menabrak YK, Fortuner bernopol N 1770 HZ itu terus melaju. Terlihat di video, tubuh YK sempat terseret hingga terlindas Fortuner. 

Dua roda sebelah kanan Fortuner, depan dan belakang, tampak terangkat seperti melewati polisi tidur.

Warga yang melihat peristiwa itu kemudian berkerumun mengejar Fortuner. Mereka menggedor kaca dan menunjukkan bahwa mobil telah melindas YK.

Tubuh balita laki-laki itu kemudian dibopong dari bawah Fortuner. Dia kemudian dibawa masuk ke Fortuner itu dan cepat-cepat dibawa ke rumah sakit. Malang, nyawanya tak tertolong.

Peristiwa itu terjadi di Perum Quality Riverside Blok B-03/05, Desa Gamping, Kecamatan Krian, Sidoarjo, Sabtu (25/5). Saksi menyebutkan pada saat kejadian Fortuner melaju cukup kencang. Posisi jalan tempat korban menyeberang merupakan tikungan, sehingga diduga kuat sopir Fortuner itu tak bisa melihat jelas karena blindspot.

Praktisi keselamatan berkendara yang juga Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan seharusnya berkendara di jalanan kompleks tidak boleh ngebut. Apalagi untuk kendaraan SUV seperti Fortuner yang memiliki banyak blindspot atau titik tidak terlihat.

"Serba salah jika kecepatannya tinggi. Pengemudi nggak punya visibilitas yang baik dan ruang yang cukup untuk mendeteksi ketika ada anak-anak yang tiba-tiba muncul bermain di jalanan kompleks," sebut Sony, Senin (27/5/2024),

Menurut Sony, idealnya berkendara di jalanan kompleks itu maksimal hanya 5 km/jam. Dengan begitu, pengendara akan lebih waspada terhadap lingkungan sekitar.

"Biasakan berhenti saat di persimpangan dan ngegasnya gradual. Kecilkan audio, buka kaca jendela sedikit karena dengan begitu pengemudi dapat menambah sensitivitas terhadap kondisi sekitar. Ingat loh, mobil big SUV itu dibuat nyaman, sehingga obstacle segede polisi tidur pun tidak terasa. Jadi dengan kecepatan yang rendah pengemudi dapat merasakan goncangan jika melindas sesuatu, tidak main bablas ngegas," jelas Sony.

Kejadian ini juga bisa menjadi pelajaran penting bagi orang tua. Seharusnya, orang tua lebih aktif dalam menjaga anak-anaknya bermain.

"Tanpa membela siapa pun, dalam hal ini ada kesalahan yang juga dilakukan oleh pihak orang tua karena lalai menjaga anaknya. Anak kecil instingnya bukan kayak anak ayam yang langsung lari jika ada obyek yang mendekat. Jadi anak-anak harus terus dijaga dan diawasi," kata Sony.


Bỏ Qua Quảng Cáo

Sau 5 giây sẽ có nút "Bỏ Qua Quảng Cáo"

Đang lựa chọn dữ liệu nhanh nhất gần vùng.

Nhập mật khẩu 123 để xem!

X

Komentar Pedas