Pelaku Klithih di Jogja Mayoritas Pelajar Kapolda DIY Ungkap Pemetaannya

Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebut saat ini kejahatan jalanan ekstrem atau yang dikenal dengan klithih dilakukan oleh kalangan pelajar. Polda DIY telah melakukan pemetaan sekolah yang kerap terindikasi terlibat kejahatan tersebut, ternyata terbanyak dari Kota Jogja.



Thông tin phim


Kronologi Klitih yang Dilakukan 22 Remaja Jogja, Kapolda DIY: Berawal  Ketersinggungan - Bagian 1

Hal itu disampaikan Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan saat sesi Jumat Curhat di Pendopo Kalurahan Mangunan, Dlingo, Bantul, Jumat (25/8) kemarin. Suwondo menyebut polisi tak menyebut klithih namun kejahatan jalanan ekstrem.

"Saya akan berbicara tentang kejahatan jalanan anak dan remaja. Kepolisian tidak ada istilah klithih, yang ada namanya adalah kejahatan jalanan anak remaja yang ekstrem," kata Suwondo dalam keterangan tertulis yang diterima detikJogja, Sabtu (26/8/2023).

Di sisi lain, secara data jumlah kejahatan jalanan turun. Namun, Suwondo menyebut kejahatan jalanan masih merupakan pekerjaan rumah (PR).

Dia menyebut senjata yang digunakan pelajar itu mulai dari gir hingga celurit. Kelompok pelajar pelaku kejahatan ekstrem ini pun bertujuan mencelakai orang lain.

"Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, pelaku kejahatan jalanan tersebut rata-rata adalah pelajar. Para pelaku kejahatan jalanan ini merupakan geng anak-anak di bawah usia 17 tahun," ujarnya.

Selain itu, jumlah sekolah yang terindikasi sering terlibat kejahatan remaja yang ekstrem telah mencapai puluhan. Menurutnya, paling banyak sekolah berasal dari Kota Jogja.

Kasus Klitih di DIY Meningkat, Mayoritas Pelaku Pelajar | Republika Online  Mobile

"Untuk wilayah Kota Jogja 18, Kabupaten Sleman 15, Kabupaten Bantul 10, Kabupaten Kulon Progo 11 dan Kabupaten Gunungkidul 4," urainya.

Oleh sebab itu, selain menggencarkan patroli di jalan saat ini polisi juga melakukan pendekatan ke keluarga para pelajar. Caranya, dengan menggencarkan gerakan ibu memanggil.

"Lalu sekarang kita akan masuk dalam keluarga, harapan kami kepada para orang tua dapat membantu mengawasi dan membimbing anaknya dengan gerakan ibu memanggil," katanya.

Selain itu, Suwondo meminta peran para orang tua untuk mengawal pergaulan anak-anaknya agar tidak terjebak di dalam lingkaran gangster.

"Maka dari itu, mari kita semua sebagai orang tua lebih bisa memperhatikan anak kita dan nantinya akan beriringan dengan situasi kamtibmas semakin terjaga, juga situasi keamanan di wilayah kita," ucapnya.

Kasus Klitih di DIY Meningkat, Mayoritas Pelaku Pelajar | Republika Online Mobile image widget


Bỏ Qua Quảng Cáo

Sau 5 giây sẽ có nút "Bỏ Qua Quảng Cáo"

Đang lựa chọn dữ liệu nhanh nhất gần vùng.

Nhập mật khẩu 123 để xem!

X

Komentar Pedas