Kabar duka ini disampaikan langsung oleh rekan sejawat almarhum, Tessy.

Saat dikonfirmasi, Tessy membenarkan kalau Polo baru saja menghembuskan nafas terakhirnya.

"Assalamualaikum wr wb. Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Telah berpulang ke ke sisi Allah SWT Barata Nugraha atau Pak Polo pukul 12.10 WIB di RS Anna Medika Bekasi. Mohon maaf atas segala kesalahan beliau," bunyi pesan tersebut.

Tessy, pelawak senior yang juga rekan dari Polo membenarkan kabar duka tersebut. Saat dihubungi awak media pada Rabu (06/3/2024), ia menyebut kalau komedian yang tergabung dalam grup Srimulat itu telah meninggal dunia.

"Bener bener (Polo meninggal dunia hari ini). Barusan baru (meninggalnya)," ucap Tessy saat dikonfirmasi awak media hari ini.

Tessy mengatakan, Polo meninggal di Rumah Sakit. Namun, dia tidak menjelaskan secara detail penyebab kepergian sang sahabat.

"(Meninggalnya) di Rumah Sakit, kurang tahu (jenazah sekarang dimana)," pungkasnya.

Melalui jurnal tersebut dapat diketahui bahwa kelompok lawak Srimulat adalah salah satu kelompok lawak yang paling tua di Indonesia. Ciri khas dari Srimulat adalah pemakaian bahasa Indonesia dalam menyampaikan kelucuan-kelucuan mereka.

Berdasarkan informasi yang disampaikan dalam buku 'Keping-Keping Kota' yang disusun oleh Udji Kayang, dijelaskan tentang asal mula sejarah Srimulat. Melalui buku tersebut dijelaskan bahwa Srimulat merupakan sebuah grup lawak yang didirikan oleh Teguh Slamet Rahardjo pada tahun 1950 di Kota Solo.

Meskipun awalnya ada di Solo, Srimulat kemudian mengalami perkembangan di beberapa kota besar yang ada di Indonesia. Sebut saja Surabaya, Semarang, hingga Jakarta. Menariknya, Srimulat merupakan satu-satunya grup lawak di Indonesia yang memiliki jumlah anggota terbanyak.

Bahkan Srimulat berhasil melahirkan beberapa pelawak ternama. Di antaranya seperti Nunung, Tessy, Mamiek, Basuki, Polo, Gogon, Asmuni, Timbul, Gepeng, hingga Gepeng.

Mengutip dari buku 'Ketoprak dengan Lagu Unchained Melody' yang disusun oleh PDAT, disampaikan bahwa pada era tahun 2000-an, Srimulat masih aktif dalam pertunjukan lawak off-air. Bukan hanya itu, mereka juga tampil dalam salah satu stasiun televisi selama seminggu sekali.

Polo Srimulat yang saat itu masih aktif bersama Srimulat, tampil untuk meramaikan acara tersebut. Dalam buku tersebut dijelaskan mengenai pernyataan Polo pada saat itu bahwa Srimulat tetap akan hidup di dunia hiburan, meskipun ragam hiburan semakin lama semakin banyak.

Bukan hanya itu, dikatakan sebagian masyarakat kerap merasakan rindu pada Srimulat dan mereka yang mencari hal-hal dengan tema tradisional.