"Sudah tadi pagi jam 7. Iya (kabur)," ungkap Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, Andri Kurniawan, Kamis (13/7).

Meski demikian, polisi tidak menjelaskan alasan dan tujuan pelaku kabur ke mana.

Pelaku sendiri adalah seorang pria berinisial HS berusia 30 tahun. Sementara korban adalah wanita berinisial P berusia 25 tahun.

Pelaku sebelumnya sempat mengaku kepada pemilik kontrakan ketika hendak mengontrak sebagai pasangan suami istri. Namun ternyata tidak.

"Kalau dia kan ngakunya sama ibu kos (kontrakan) kan suami istri padahal sih enggak," jelas Andri.

Kasus ini sendiri terkuak usai mayat wanita yang sedang hamil muda tanpa identitas ditemukan di sebuah rumah kontrakan di kawasan Cengkareng Jakarta Barat, Rabu (12/7). Wanita itu diduga korban pembunuhan.

"Korban tengah hamil muda. Diduga korban pembunuhan," jelas Andri Kurniawan.

Lebih lanjut, Andri menyebut jasad wanita itu sedang dilakukan autopsi untuk mengetahui penyebab pasti dari kematiannya.

Dari hasil visum awal sendiri, polisi tidak menemukan tanda bekas penusukan pada mayat korban.

"Enggak ada," singkat Andri.

Ditimbun dengan baju dan sampah

Saat ditemukan, mayat korban sendiri berada di kolong meja dapur dengan kondisi ditimbun pakaian dan sampah.

"Penemuan mayat diduga di kamar atau kontrakan pintu ke-5 tepatnya di lantai kolong meja dapur yang tertutup tumpukan sampah dan baju," jelas Andri.

Korban ditemukan sekitar pukul 14.00 WIB. Tak ditemukan identitas apa pun yang tersemat pada mayatnya.

"Identitas belum diketahui. Bahwa lokasi atau TKP merupakan kontrakan 20 pintu terbagi dalam 2 lantai. Lantai bawah 10 pintu dan lantai atas 10 pintu," ujarnya.

Sebelum Penemuan Mayat

Andri menjelaskan, awalnya pemilik kontrakan, Nur Istiqomah, membagikan informasi soal kontrakan kosong di Facebook. Lalu pada tanggal 20 Juni 2023, dia mendapat telepon dari seseorang yang mengaku hendak menyewa kontrakan itu.

"Setelah dilakukan komunikasi, pada hari Rabu, (21/6) jam 12.00 WIB, dua orang yang mengaku suami istri kemudian menempati/mengontrak di kamar/kontrakan no.05," jelas Andri.

Nur sempat meminta identitas mereka. Namun, tak diberikan dengan alasan masih beres-beres.

Setelah itu, lanjut Andri, Nur tak pernah lagi berkomunikasi lagi dengan keduanya. Sampai pada akhirnya tercium bau busuk dari kamar kontrakan tersebut pada Rabu 12 Juli.