Pemkot Dampingi Korban Perundungan Viral di Bandung
Malang nasib D (14), bocah yatim piatu asal Kota Bandung yang menjadi korban perundungan oleh seorang remaja berinisial U. Kasus perundungan anak tersebut viral di media sosial. Nahasnya, aksi tersebut disiarkan langsung atau live di media sosial TikTok.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Bandung, Mytha Rofiyanti menyayangkan kejadian tersebut. Ia mengaku saat ini tengah berkoordinasi dengan kepolisian untuk mendampingi korban.
"Saat ini saya sedang berkoordinasi dengan UPPA Polrestabes terkait kasus ini. Kalau untuk rencana penanganannya, kami akan melakukan pendampingan psikologi dan pendampingan hukum," kata Mytha, Senin (29/4/2024).
Diketahui D seharusnya saat ini duduk di bangku SMP, namun memutuskan untuk putus sekolah dan menyambung hidup sebagai juru parkir di Kota Bandung. D diduga tak melaporkan kejadian miris yang jadi viral itu. Meskipun begitu, Mytha memastikan pihaknya akan tetap mendatangi langsung D.
"Ya kami akan jemput bola (ke lokasi korban. Untuk lama pendampingan, tergantung kebutuhan dan kondisi korban. Prinsipnya kami akan mendampingi korban baik pendampingan psikologis maupun pendampingan hukum bila korban membutuhkan," lanjutnya.
Mytha pun menjelaskan bahwa salah satu cara dalam mencegah perundungan yakni dimulai dari membangun lingkungan keluarga yang sehat. Hal ini agar mencegah adanya potensi perilaku menyimpang dalam bersosialisasi.
"Pencegahan ini terkait tentang ketahanan keluarga, pola asuh, kemudian kepedulian lingkungan sekitar. Kemudian jika ada kejadian, harus berani untuk melaporkan baik korban ataupun yang mendengar/melihat, jangan hanya diviralkan,"
"Kemudian perlunya memberi dukungan pada korban dan membantu pelaku untuk menghentikan perilaku tidak baik. Memang perlu juga adanya sosialisasi intensif terkait perundungan," imbuh Mytha.
Sebelumnya diberitakan viral video berdurasi tiga menit perundungan bocah di Bandung. Dalam video, terlihat dua orang pelaku melakukan perundungan terhadap seorang bocah. Pelaku juga melakukan aksi kekerasan dengan memukul kepala korban.
Dengan berbahasa Sunda, para pelaku meminta korban membuka aplikasi WhatsApp di sebuah smartphone. Namun karena menganggap melawan, pelaku langsung memukul korban menggunakan botol dan membuat korban menangis kesakitan.
Sementara pada video lainnya, pelaku mengaku punya paman yang merupakan seorang jenderal. Dia juga dengan lantang mengatakan, tidak takut berurusan dengan hukum dan siap untuk dibui (penjara).
Siaran langsung tersebut kemudian diunggah oleh seorang content creator di akun Instagram @arief_rachman_saputra. Ia mengaku mulanya kerap mendapat notifikasi untuk memviralkan pelaku, yang diketahui berinisial YW alias U.
Kejadian perundungan tersebut terjadi pada Sabtu (27/4/2024) sekitar pukul 07.00 WIB. Lokasi perundungan diyakini berada di sekitar Komplek Singgasana, daerah Mekarwangi, Kota Bandung. D, saat itu diketahui tengah duduk di kuburan daerah tersebut.
Komentar Pedas