Pengeroyok Pesilat PSHT di Kota Kediri Ngaku Ketakutan saat Korbannya Tewas Empat pengeroyok
Empat pengeroyok Andan Wisnu Pradana (19), pesilat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) hingga meninggal dunia telah ditangkap. Mirisnya, dua di antara pelaku masih berstatus pelajar.
Keempat pelaku adalah BYR (18) asal Tamanan, Kota Kediri, SBS (19), MBM (18) dan AA (19) warga Desa Bulu, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri. Awalnya mereka hanya ingin berkeliling naik motor usai pesta miras.
Kasat Reskrim Polres Kediri Kota AKP Nova Indra Pratama mengatakan para pelaku nekat mengeroyok karena dalam pengaruh minuman keras (miras).
"Jadi mereka ini masih remaja, 2 diantaranya masih sekolah kelas 12, dan yang 2 tidak sekolah. usai pesta miras, mereka menganiaya korban karena pengaruh alkohol," kata Nova, Sabtu (4/11/2023).
Nova menuturkan usai mengeroyok pelaku sempat merampas handphone korban yang juga berstatus mahasiswa tersebut. Handphone tersebut rencananya hendak dijual para pelaku.
"Pelaku ini juga sempat mengambil dan merampas HP milik korban, namun karena ketakutan mengetahui korbannya meninggal, HP korban dibuang oleh tersangka ke sungai Brantas untuk menghilangkan jejak," jelas Nova.
Menurut Nova, karena khawatir tertangkap, keempat pelaku juga berpencar dan tak berkomunikasi satu sama lain selama bersembunyi. Dua pelaku yang masih pelajar bahkan memutuskan untuk tak masuk sekolah.
"Pelaku ini ketakutan, sehingga sering membolos sekolah dan jarang berkomunikasi dan melakukan perbincangan soal perbuatan mereka. bahkan pelaku berupaya menyembunyikan motor mereka yang digunakan saat melakukan kejahatan," terang Nova.
Keberhasilan polisi menangkap pelaku pengeroyokan ini rupanya mendapat apresiasi dari warga. Ini ditandai dengan sejumlah karangan bunga ucapan selamat yang berjajar di Mapolres Kediri Kota.
Sebelumnya, sejumlah Pengurus Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) mendatangi Polres Kediri Kota. Mereka menuntut pengungkapan kasus kematian salah satu anggotanya.
Korban meninggal dunia adalah Andan Wisnu Pradana (19) asal Desa Kalutan, Trenggalek. Ia merupakan anggota pesilat PSHT dan mahasiswa di Universitas Nusantara PGRI Kediri.
Komentar Pedas