Yakni saat Mikhaila sempat mengunci guru ngajinya di dalam ruangan saat gurunya itu sedang melaksanakan salat. Jika mengingat kejadian itu, Nia merasa kasihan dengan sang guru ngaji lantaran harus menghadapi sikap anaknya yang terkadang di luar batas.

"Guru ngajinya ini kasihan loh. Inget nggak, (ada) satu lagi guru ngajinya waktu itu (yang) sama Mikhaila. (Pas mereka) lagi ngaji di bawah, tiba-tiba nggak berapa lama guru ngajinya nelfon Tere (asisten) 'Bu, saya dikunciin sama Mikhaila'," beber Nia.

Theresa Wienathan sang asisten sontak tertawa saat mendengar cerita Nia. Namun, Tere agaknya sedikit lupa dengan kejadian itu. Kala itu Nia marah dengan sikap putrinya, ia pun langsung menginterogasi Mikhaila.

"Itu guru ngajinya?" tanya Tere kembali memastikan. "Iya, kan nggak beres," jawab Nia agak sewot.

Nia langsung mengingatkan anak bungsunya, Magika yang sedang duduk dalam pangkuannya untuk tidak mencontoh sikap kakaknya. 

Pasalya, Magika sempat mengatakan hanya ingin tawuran jika berada di sekolah. Hal ini tentu saja membuat Nia geleng-geleng kepala.

"Jangan bandel-bandel dong anak aku, please. Aku sedih banget," kata Nia sambil memasang tampang hendak menangis.

Lebih lanjut, Nia pun menceritakan kronologi saat Mikhaila mengunci guru ngajinya. Mikhaila juga jujur dengan alasannya melakukan hal tersebut.

"Dikunciin (guru ngajinya). Mikhaila pas waktu itu gue tanyain 'Mikhaila kenapa gitu?' Katanya 'karena aku bosen'. Jadi gurunya itu dikunciin sama dia. Pas gurunya salat (di dalam ruangan), terus dikunciin sama dia (Mikhaila) dari luar. Jadi si gurunya habis salat mau keluar nggak bisa," beber Nia.

Namun, Nia menegaskan bahwa itu adalah kejadian lama ketika Mikhaila masih berusia 4 tahun. Ia pun memastikan putrinya tidak akan lagi berbuat senakal dulu.