Iqbaal dan Umay kemudian mengungkap bahwa mereka kerap kali beradu argumen hingga berdebat saat sedang bekerja. Alasannya karena mereka berdua sama-sama berkemauan keras.

"Oh dua-duanya kekeh, karena kita punya idealisme masing-masing," ungkap Umay Shahab saat ditemui di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Namun begitu dua sahabat itu akhirnya menemukan jalan keluar untuk masalahnya. Iqbaal Ramadhan dan Umay Shahab kompak memiliki prinsip bahwa yang mereka lakukan adalah untuk kepentingan bersama.

"Misalnya nggak suka sama ide, menurut aku itu sesuatu yang harus dijalani dan ya buat aku kenyamanan kerja sama juga sama penting," tutur Umay.

"(Caranya) memahami bahwa ujungnya ini semua adalah sebuah karya anak muda yang bersama, bukan diri masing-masing, tapi keresahan yang sebagai anak muda kita rasakan bersama, merasa relate," timpal Iqbaal Ramadhan yang ada di samping Umay Shahab.

Lebih lanjut, meskipun mereka berdua sama-sama serius ingin melakukan yang terbaik untuk karya mereka, namun Iqbaal dan Umay tetap mendahulukan hubungan persahabatan antar mereka.

"Yang penting having fun aja sih. Karena sejauh apapun karyanya dipikirin tapi kalau sampai pertemanannya berantakan, nggak worth it," kata Umay.

"Nah, karena kita geraknya dari teman baru kerja, jadi kalau sampai pertemanan itu merusak kerja, nggak worth it," tambah Iqbaal.

Sebagai informasi, film yang digarap Iqbaal Ramadhan dan Umay Shahab baru akan menjalani proses syuting tahun ini. Keduanya juga masih belum ingin membocorkan jalan cerita dari film tersebut.

Namun, "Perayaan Mati Rasa" dijadwalkan tayang tahun ini.