"Sejujurnya, ketika mereka bilang ini budaya berbeda, namun bagi saya ketika saya datang ke negara ini saya merasa sudah mengenal mereka. Ini budaya yang sama bagi saya, hanya berbeda bahasa," ucap Shayne Pattynama dikutip dari Youtube Indosat.

Menurutnya, adaptasi dirinya dengan pemain Timnas Indonesia lainnya pun berjalan dengan baik. Meskipun dia belum lancar Bahasa Indonesia.

"Tentu kita harus mengenal satu sama lain, setiap orang berbeda. Tetapi saya tidak merasakan budaya yang berbeda, karena saya tumbuh dalam budaya ini, hanya berbeda bahasa," kata Shayne.

"Saya tahu rasanya menjadi orang Indonesia. Ayah saya lahir di negara ini. Jadi saya ini bukan budaya yang berbeda, tetapi saya harus mengenal setiap orang yang berbeda-beda. Saya tidak merasa ada perbedaan budaya. Saya hanya perlu mengenal orangnya," kata Shayne.

"Itu terjadi di klub atau negara manapun yang kalian kunjungi. Kalian perlu mengenal orang-orangnya terlebih dahulu. Dan sangat mudah. Saya mengenal Marselino, saya mengenal Ernando. Dengan siapapun, sejujurnya jadi cukup mudah bagiku, mereka membantuku, mereka mau berbicara denganku," ucap Shayne menambahkan.

Namun, Shayne kecewa karena masih ada orang-orang yang mengkotak-kotakkan antara pemain lokal dan naturalisasi.

"Kadang saya membaca dan orang-orang mengatakan saya berbeda dengan yang lain, tetapi aku tidak merasa saya berbeda. Karena saya dibesarkan dengan nilai budaya Indonesia. Dengan makanan yang sama sejak saya masih kecil. Keluarga saya masih tinggal di Semarang," ucap Shayne dengan nada tegas.

"Jadi saya hanya tidak bisa bahasanya dan sekarang sedang belajar. Orang menganggap saya hanya 'orang asing', tetapi saya bukan orang asing. Saya Pattynama, saya orang Indonesia. Saya bukan orang asing," kata Shayne menegaskan.