Mengutip laporan Al Jazeera, jenazah dokter tersebut ditemukan di dalam ruangan seminar Rumah Sakit RG Kar Medical College pada 9 Agustus 2024 lalu.

Laporan awal autopsi mengungkap bahwa, terdapat sejumlah luka di beberapa bagian tubuh korban, seperti di area mulut, mata, tangan dan kaki.

Akibat kasus ini, Federation of Resident Doctors Association (FORDA), salah satu asosiasi dokter terbesar di India meminta para tenaga kesehatan untuk mogok kerja sebagai bentuk protes.

"Sangat menyedihkan bahwa seorang dokter, yang seharusnya aman di tempat kerjanya, justru menjadi korban kekerasan yang begitu brutal," kata dr Mridul, salah satu dokter yang ikut serta dalam protes Minggu, 18 Agustus 2024. 

Keluarga korban menduga pelaku pemerkosaan dan pembunuhan berjumlah lebih dari satu orang. Kini kasus ini masih ditangani CBI.

Kini, CBI telah meringkus Sanjay Roy. Informasi yang beredar menyebut dia merupakan relawan sipil dengan Kelompok Manajemen Bencana Polisi Kolakta sejak 2019.

Roy disebut sebagai otak dalam kasus pemerkosaan dan pembunuhan ini usai ia ditugaskan berjaga di pos polisi Rumah Sakit RG Kar Medical College. Hal ini membuatnya dapat leluasa memiliki akses ke berbagai ruangan dalam 46 kesehatan tersebut.

Selain itu, Roy juga dikenal sebagai  seorang petinju terlatih dan memiliki hubungan dekat dengan sejumlah perwira polisi di Kolkata. Sanjay Roy selanjutnya akan menjalani serangkaian tes psikolog yang dilakukan oleh tim analis dari Laboratorium Ilmu forensik Pusat di Delhi.