Hal itu terungkap setelah polisi melakukan olah TKP dan menemukan beberapa catatan dan nota hutang yang diduga milik sang ibu Mujiati (32).

"Dari hasil olah TKP menemukan beberapa catatan dan nota-nota utang kurang lebih sekitar Rp 8 jutaan. Kalau kami total," ujar Kasat Reskrim Polres Malang AKP Wahyu Rizki Saputro kepada wartawan, Jumat (21/7/2023).

Wahyu menuturkan atas sejumlah temuan tersebut pihaknya menyimpulkan bahwa sang ibu terlebih dahulu membunuh putrinya yang berusia 3 tahun. Baru kemudian si ibu melakukan gantung diri yang diduga karena berlatar belakang ekonomi.

"Kami menyimpulkan bahwa memang betul, ibu korban ini membunuh anaknya. Kemudian melakukan gantung diri mungkin motif di latar belakangi faktor ekonomi," tegasnya.

Ditanya soal keberadaan suami korban. Wahyu menjelaskan bahwa untuk sementara diketahui jika korban telah memiliki suami. Namun apakah statusnya sudah bercerai atau belum masih dilakukan pendalaman.

"Kalau status (cerai) kami belum bisa memberikan kepastian. Namun, yang bersangkutan mempunyai suami, tapi untuk statusnya belum bisa memastikan sudah cerai atau belum," jelasnya.

Dalam olah TKP itu, lanjut Wahyu, pihaknya menemukan kondisi pintu dan jendela tidak dalam kondisi rusak. Sehingga kecil kemungkinan adanya tindakan kekerasan sampai mengakibatkan korban akhirnya tewas.

"Dari hasil olah TKP kondisi pintu kemudian jendela tidak ada yang rusak artinya dalam tertutup dikunci dari dalam. Kemudian tidak ada benda-benda yang hilang. Karena HP masih di TKP, kemudian BPKB juga ada," sambungnya.

Seperti diketahui, pada Jumat (13/7) sekitar 07.00 WIB warga menemukan Mujiati dan anaknya A tewas. Mujiati ditemukan dalam keadaan tergantung di dapur dengan luka sayatan di bagian lengan kiri.

Sedangkan anaknya ditemukan di kamar tergeletak bersimbah darah dengan luka sayatan di lengan bagian kanan.