Umi Pipik menjelaskan bahwa wanita, termasuk istri, adalah sosok yang sangat istimewa. Mereka digambarkan sebagai perhiasan dunia yang tegar dan kuat dalam menjalani kehidupan. Namun, di sisi lain, mereka juga rentan dan rapuh. "Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Tapi, ingatlah juga kebaikan seorang istri yang sudah merawatmu, menghidangkan makanan di atas meja, mencuci pakaianmu, serta mendidik anak-anakmu," tulis Umi Pipik.

Lebih lanjut, Umi Pipik mengutip potongan ayat dari Surat An-Nisa, tepatnya ayat 19, yang membahas hukum suami yang menyakiti istri. "Hai orang-orang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata, dan bergaulah dengan mereka secara patut!!!" tulisnya.

Umi Pipik menegaskan bahwa di dunia ini masih ada suami yang sering kali tega menyakiti istrinya dengan sangat mudah dan ringan tangan, padahal masalah dapat diselesaikan dengan kepala dingin tanpa harus menyakiti fisik. "Suami adalah imam bagi keluarganya. Suami diamanahkan oleh Allah SWT untuk menjadi seorang pemimpin bagi istri dan anak-anaknya. 

Walaupun kedudukan suami sebagai kepala rumah tangga, bukan berarti mereka bisa seenaknya sendiri berlaku kasar terhadap istrinya, menyakiti hati istri dengan kata-kata kasar, terlebih sampai melakukan kekerasan fisik bahkan kepada anak!!!" tulis Umi Pipik.

Umi Pipik juga mengutip hadits Rasulullah SAW yang menyatakan, "Takutlah kalian kepada Allah SWT mengenai urusan istri kalian, karena kalian telah mengambilnya dengan amanat dari Allah SWT!!" Pesan ini menekankan bahwa suami harus menjaga dan melindungi istrinya, bukan menyakitinya.

Melalui unggahan tersebut, Umi Pipik berharap dapat mengingatkan para pria, khususnya suami, untuk tidak mudah menyakiti wanita, terutama istri mereka. Ia menekankan pentingnya menyelesaikan masalah dengan kepala dingin dan memperlakukan istri dengan baik, sesuai dengan ajaran agama. Dengan demikian, diharapkan dapat tercipta keharmonisan dan kebahagiaan dalam rumah tangga.