Viral Avanza Ugal Ugalan di Jatim, Tabrak Rumah Warga Lalu Kabur
Media sosial belakangan dihebohkan video Avanza hitam yang melesat kencang dan menghantam rumah warga di Tulungagung, Jawa Timur. Parahnya, setelah kejadian, kendaraan tersebut kabur meninggalkan lokasi.
Dilansir dari tayangan singkat yang diunggah akun Instagram @memomedsos, mobil tersebut melaju dengan kecepatan tinggi dari arah barat ke timur. Namun, di simpang tiga Pasar Bendilwungu, Sumbergempol, kendaraan tak berbelok, melainkan menabrak rumah warga hingga rusak parah.
"Kecelakaan tunggal terjadi simpang tiga Pasar Bendilwungu. Detik-detik kecelakaan sempat terekam kamera CCTV dan beredar di media sosial. Kecelakaan terjadi pada Senin (29/4) pukul 04.20 WIB," demikian tulis akun @memomedsos.
Tayangan yang sama memperlihatkan, setelah merusak rumah warga, Avanza hitam itu mundur kemudian kabur dengan kecepatan tinggi. Namun, beruntungnya, di sekitar lokasi ada sejumlah pemotor yang melihat kejadian tersebut. Mereka kemudian melakukan pengejaran.
Kasat Lantas Polres Tulungagung AKP Jodi Indrawan membenarkan kecelakaan tunggal terjadi di simpang tiga Pasar Bendilwungu. Menurut dia, rumah yang rusak diterjang Avanza hitam itu merupakan milik warga setempat bernama Nanang Sunarto.
"Korban kemarin sudah melaporkan kejadian itu ke satlantas. Kami langsung melakukan upaya penyelidikan untuk melakukan pengungkapan," ujar Jodi.
Setelah melalui proses penyelidikan, Sat Lantas Polres Tulungagung akhirnya mampu mengungkap pelaku yang menabrak rumah korban. Pelaku berinisial A, warga Kecamatan Pucanglaban, Tulungagung.
"Alhamdulillah sudah berhasil kita amankan pengemudi atas nama A warga Pucanglaban mengendarai mobil Avanza plat L 1634 ACQ," ujarnya.
Dari pemeriksaan sementara, kecelakaan diduga akibat pengemudi kelelahan dan mengantuk, sehingga pengemudi kehilangan kendali. Sedangkan alasan sopir kabur karena takut dihajar massa.
"Yang bersangkutan kelelahan jadi akhirnya menabrak rumah. Dia memilih kabur karena takut diamuk massa," kata dia.
Dari segi keselamatan berkendara, Sony Susmana selaku Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengatakan, ada sejumlah pengemudi yang memilih ngebut saat merasa ngantuk dan kelelahan. Padahal, keputusan tersebut keliru.
"Kalau kantuk datang, jangan coba-coba untuk menyiasati lewat tancap gas dengan alasan menaikkan adrenalin, karena itu sifatnya sementara, kantuknya nggak hilang. Sifatnya hanya sementara. Ngantuk itu masih melekat dan obatnya bukan ngebut, tapi istirahat," ujar Sony kepada detikcom.
Dia menyebut, rasa kantuk tidak hilang dengan ngebut meskipun adrenalinnya naik. Artinya, saat ngebut akan ada kemungkinan mobil melaju kencang tapi pengemudinya tidak bisa mengontrol.
"Berikutnya, semakin ngebut maka bahaya tabrak depan semakin tinggi. Karena ketidaksiapan pengemudi dalam mengantisipasi kondisi yang tidak diperhitungkan akibat kecepatan tidak selaras dengan aturan lalu lintas," kata dia.
Komentar Pedas