Viral Oknum Pengojek di Gunung Bromo Palak Wisatawan, Polisi Turun Tangan
Wisatawan di Gunung Bromo diduga terkena tarif tak wajar ojek motor. Wisatawan itu mengaku ditarik tarif hingga Rp 400 ribu dari bawah ke atas di kawasan Wisata Gunung Bromo.
Pernyataan itu direkam oleh salah seorang wisatawan dan diunggah di media sosial. Sontak saja video yang direkam oleh wisatawan mendadak viral di media sosial (medsos).
Pada video itu awalnya ada kesepakatan wisatawan dan penyedia jasa ojek itu di angka Rp100 ribu, dari Penanjakan ke kawasan padang pasir di Gunung Bromo. Artinya satu kali keberangkatan di harga Rp50 ribu, tapi ternyata yang terjadi mereka ditarik Rp400 ribu per orang.
"Naik ojek ke sini jangan sampai ketipu ya gaes, soalnya tadi mintanya cepek (50.000) perjanjian cepek, mintanya 400, sama Pak Pur. Teki namanya Pak Pur, ojek Bromo awalnya satu orang gocap (100.000) naik turun, sekarang ditembak 400," ucap wisatawan yang ada di video itu.
Terlihat di latarbelakang video itu jalanan yang menyerupai kawasan Wisata Gunung Bromo. Bahkan ada beberapa kendaraan jeep yang melintas di belakangnya.
Sekertaris paguyuban jeep Bromo Wahyu Prasetyo menyayangkan adanya oknum tukang ojek yang menarik biaya di atas kewajaran. Hal itu membuat citra kawasan Gunung Bromo sedikit terganggu.
"Memang saya kira itu suatu hal yang menurut saya sangat keliru dan mengganggu sekali," ucap Wahyu Prasetyo, dikonfirmasi MPI, pada Senin malam (27/5/2024).
Bagi Wahyu, peristiwa tarif ojek yang di luar kewajaran itu sebenarnya sudah menjadi penyakit yang muncul sejak lama. Makanya ia sendiri mengingatkan agar menggunakan jasa pelaku wisata resmi di kawasan Gunung Bromo, demi menghindari tarif yang dianggap tak sesuai.
"Problem itu sebenarnya sudah lama. Sudah sering terjadi. Karena berkembangnya pariwisata itu adalah bagaimana kita melayani para traveler yang berkunjung ke tempat kita dengan baik dan benar," kata dia.
Sementara itu, Kapolsek Tosari AKP Deddy Suryo Cahyono mengaku sudah menerima informasi dari adanya unggahan video yang viral itu.
Ia kini masih menelusuri kebenaran hal itu, termasuk ditelurusi apakah lokasi video itu berada di wilayah Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, atau daerah lainnya di wilayah kawasan Gunung Bromo.
"Kami masih cek orangnya, nanti hasilnya kami sampaikan lagi," ujar Deddy Suryo Cahyono.
Sebagai informasi Wisata Gunung Bromo memiliki empat pintu masuk yakni pintu masuk di Coban Trisula, Kabupaten Malang, kedua di Tosari, Wonokitri, Kabupaten Pasuruan. Kemudian ketiga pada Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Probolinggo, dan melalui Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.
Komentar Pedas