Viral Pengunjung Kena Pungli Dimintai Rp 5.000 Saat Menyeberang Jembatan di Pantai Carita Pandeglang
Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan pengunjung terkena pungutan liar (pungli) di Pantai Carita, Pandeglang.
Dalam video yang diunggah akun TikTok @@infocibaliung, terlihat dua orang pengunjung dimintai bayaran Rp 5 ribu per orang saat menyeberang di jembatan pribadi milik warga yang hanya sepanjang dua meter.
Laki-laki itu tampak berbicara dengan dua pengunjung wanita yang telah melewati jembatan bambu tersebut. Adalah Oki Setiawan, pengunjung Pantai Carita asal Depok, yang merekam pungli itu.
“Ini konyol sih ini, setiap yang nyeberang bakal diminta bayaran Rp 5 ribu, padahal enggak tahu kalau jembatan itu berbayar, tuh lihat ada yang datengin buat nagih bayaran,” ujar seorang pria perekam video dikutip pada Selasa (4/7/2023).
Menurut Oki, dia dan istri masing-masing dimintai uang sebesar Rp5 ribu setelah melewati jembatan bambu tersebut.
Dia juga bercerita bagaimana penjaga jembatan itu mengejar para pengunjung lain yang telah melewati jembatan bambu itu untuk meminta uang.
Alasan para penjaga jembatan tersebut saat meminta uang kepada pengunjung adalah jembatan bambu itu dibuat oleh dana pribadi.
Sontak, sejumlah netizen geram melihat video itu dan ramai memberikan komentarnya.
“Oh gitu, tadinya ada rencana ke Pantai Carita mending batal, kita ke Pangandaran aja, aman,” tulis netizen.
“Pak @sandiuno.official mohon ditindaklanjuti hal ini karena wisatawan aset untuk kemajuan perekonomian, dgn banyak wisatawan yng datang ke wisata akan ramai,” timpal netizen lainnya.
“Saya juga kemaren gitu pas dah lewat baru diminta bayaran, akhirnya saya balik tanpa mau membayar karena merasa dijebak,” ujar netizen lainnya.
"Saya menilai ini lebih terkesan pemaksaan dan pemalakan, modusnya lewat jembatan tapi dipaksa ngeluarin uang," ucapnya.
Saat ini, Polsek Carita tengah memburu para pelaku pungli di Pantai Carita dengan modus jembatan tersebut. Kapolsek Carita, Iptu Toerif, mengaku sudah ke lokasi untuk mendalami kasus dan mencari identitas pelaku.
"Lagi dalam penyelidikan karena itu pengenalan wajahnya lagi didalami, kami gali informasi di lokasi barang kali mengetahui alamat serta identitas dari pelaku, lagi didalami oleh anggota," jelas Toerif.
Komentar Pedas