"Itu minggu kemarin (perbaikan), hari Kamis dini hari, Jumat pagi. Masuknya sudah tanggal 11 (Agustus 2023). Iya, Jumat," kata Galih ketika dihubungi, Senin (14/8/2023).

Galih mengatakan dirinya dan Faraz memang tinggal di Tangerang. Galih menyebut sepengamatan mereka, jalan itu sudah lama rusak dan tak kunjung diaspal.

"Kebetulan kita domisili kan Tangerang, jadi memang agak lumayan sering kita lewatin jalan tersebut. Emang kebetulan dari dulu jalan, entah kenapa, kondisinya nggak pernah diaspal, atau gimana kan. Akhirnya dari keresahan itu, kami hadir, sekalian deh (diperbaiki-red)," ujarnya.

Galih menuturkan dia dan Faraz memang menggeluti bidang konstruksi. Akhirnya mereka merogoh kantong sendiri untuk membiayai perbaikan jalan tersebut.

"Kebetulan juga kita lumayan aktif di sosmed (sosial media), ya sudah sekalian deh kita beri edukasi juga buat audiens kita. Sebenernya tujuannya ke situ sih, kita punya movement untuk membenarkan fasilitas-fasilitas umum yang memang kurang layak," ungkapnya.

Ketika melakukan perbaikan, Galih mengaku memang tak berkomunikasi dengan pihak pemerintah setempat. Dia khawatir niatnya malah akan dipersulit.

"Kita nggak komunikasi sama sekali sama Pemda. Karena mikir gini, kalau kita nanti komunikasi, nanti malah mungkin dipersusah atau dipersulit. Lebih baik kita sudahlah nggak usah ngomong-ngomong," jelas dia.

"Makanya di video tersebut pun kita nggak ada yang menyindir pemerintah sama sekali. Cuman memang amat disulitkan audiens kita ya, bawanya ke sana-sana. Ada yang nyangka kita nyaleg lah, ada yang nyangka kita vendornya pemerintah lah," tambah dia.

Galih mengatakan warga memberikan respons yang positif terkait perbaikan jalan itu. Proses perbaikan sendiri memakan waktu kurang dari sehari.

"Itu kita semalem (perbaikan) kelar. Kebetulan untuk proses sampai sampai diaspal itu, kita kan ada survei dulu ya, survei kedalamannya berapa sentimeter. Kalau untuk proses pengaspalan itu cuman semaleman doang sih," ucapnya.