"Iya soal itu kami sementara penelusuran, kita sudah turunkan tim untuk menelusuri kebenaran video tersebut," kata Anggota Bawaslu Enrekang Tri Sutrisno.

Tri mengungkapkan, informasi awal yang didapatkan itu terjadi di daerah pilih (dapil) Enrekang III, tepatnya di Desa Pana, Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang. Dia menduga ada praktik money politic yang dilakukan timses salah seorang caleg yang sedang berkompetisi di dapil III.

"Mengarah ke money politic yah, karena dalam video timses tersebut meminta uang dikembalikan karena warga tidak mencoblos calegnya. Lokasinya di Desa Pana Kecamatan Alla, masuk wilayah dapil III Enrekang," ungkapnya.

Dia mengatakan, jika nantinya ada temuan atas penelusuran yang dilakukan, dirinya segera memanggil timses dan caleg yang disebutkan dalam video tersebut. Sementara terkait nama caleg yang dimaksud, Tri masih mengaku masih belum mengetahui.

"Kalau ada temuan atas penelusuran yang kami lakukan, mekanisme selanjutnya kita akan panggil timses dan calegnya. Belum kita ketahui secara pasti siapa calegnya, memang disebut atas nama Umar tapi dalam dapil III ada dua namanya Umar," ucapnya.

Diketahui, di Dapil III Enrekang meliputi Kecamatan Alla, Curio, Masalle, dan Kecamatan Baroko. Terdapat dua caleg yang bernama Umar yang sedang berkompetisi di dapil tersebut yakni, caleg NasDem nomor urut 1 Umar SH dan caleg Partai Keadilan Sejahtera (PKS) nomor urut 1 Andi Umar Muchtar SH.

Seroang wanita diduga timses mendatangi rumah warga untuk meminta uang yang telah diberikan untuk mencoblos calegnya dikembalikan. Wanita itu pun terlihat memaki warga karena tidak mencoblos calegnya.

"Saya tidak percaya, jelas-jelas di sana tidak ada suaranya Umar, silahkan rekam," ujar wanita tersebut dalam video viral.