Viral Truk Pengangkut Ratusan Anjing, Diduga Dikirim ke Sragen
Ratusan anjing dalam kondisi terikat dikirim ke Sragen dengan dugaan untuk dijagal. Merebaknya dugaan itu setelah sebuah video beredar di media sosial.
Jagat media sosial dihebohkan dengan video yang merekam truk pengangkut ratusan anjing melintas di jalan tol dari arah Cirebon, Jawa Barat, menuju ke Semarang, Jawa Tengah. Diduga, anjing-anjing itu akan dikirim, ke Sragen, Jawa Tengah, untuk dijagal.
Namun, dugaan itu belum bisa dibuktikan dari hasil penyelidikan sementara aparat kepolisian.
Video tersebut diunggah oleh akun media sosial Instagram milik Animals Hope Shelter Indonesia, yakni @animals_hopeshelterindonesia. Hingga Kamis (28/12/2023) petang, lebih dari 4.500 pengguna akun menyukai unggahan itu. Video itu juga sudah dibagikan kepada pengguna akun lainnya sebanyak 255 kali.
Dalam video itu, terlihat sebuah truk bak terbuka bernomor polisi AD 811 E tengah melintas di jalan tol arah dari Cirebon menuju Semarang. Pada bak terbuka, tampak ratusan anjing terikat mulut dan kakinya. Anjing-anjing itu juga dimasukkan ke dalam karung. Momen itu terekam kamera ponsel pada 23 Desember 2023.
”Salah satu pengikut Instagram saya melaporkan ke saya melalui DM (direct message). Saya langsung posting dan mengontak Jasa Marga agar bisa mencegatnya,” kata Christian Joshua Pali, pendiri Animals Hope Shelter Indonesia, saat dihubungi, Kamis sore.
Namun, upaya yang dilakukan Christian gagal. Menurut informasi yang diterimanya, pengelola jalan tol kewalahan mencarinya karena ada ratusan ribu kendaraan melintas pada hari itu.
Lantas, Christian berkoordinasi dengan timnya sesama pencinta hewan yang tinggal di wilayah Semarang, Jawa Tengah. Pengaduan segera dibuat ke Kepolisian Resor Kota Semarang. Ia pun dijanjikan bantuan penjagaan jalur tol guna mencegat truk pengangkut anjing tersebut.
Di sisi lain, Christian bersama timnya juga melakukan penyelidikan sendiri. Hasil penelusurannya, nomor polisi truk pengangkut anjing itu palsu. Oleh karena itu, ia mengadakan sayembara berhadiah uang guna mencari lebih detail lokasi tujuan truk pengangkut anjing itu. Adapun lokasinya merujuk ke wilayah Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Kondisi tempat penjagalan anjing di Kali Anyar, yang juga anakan dari Sungai Bengawan Solo, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (31/8/2022). Menurut investigasi Dog Meat Free Indonesia, terdapat sedikitnya tiga tempat jagal di sepanjang bantaran sungai tersebut.
”Puji Tuhan, ada informan yang mengontak saya dan memberikan alamat lengkap tempat tujuan pemilik truk tersebut,” kata Christian.
Christian langsung mengunjungi lokasi, Minggu (24/12/2023). Ia merasa harus bergegas karena menduga kuat anjing-anjing itu akan dijagal untuk kebutuhan warung-warung yang menjajakan olahan daging anjing.
Sewaktu mendatangi lokasi, Christian mengklaim, melihat sejumlah karung yang biasa digunakan untuk memasukkan anjing yang terikat. Terdapat pula satu unit mobil bak terbuka berwarna putih yang sudah dimodifikasi untuk keperluan pengangkutan anjing.
Selain itu, ia sempat berbincang dengan seorang nenek di rumah itu. Ia bertanya soal keberadaan anjing-anjing itu. Si nenek menyatakan anjing-anjing itu telah dipindahkan. Namun, beberapa saat kemudian, ia didatangi orang tak dikenal dan diusir untuk pergi dari kampung tersebut.
”Setelah itu, saya lapor ke Polres Sragen. Sayangnya, mereka bergerak lambat. Laporan kami baru ditindaklanjuti malam harinya. Otomatis anjing-anjing itu sudah disembunyikan,” kata Christian.
Dihubungi terpisah, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Sragen Ajun Komisaris Wikan Sri Adiyono menyampaikan, pengaduan mengenai dugaan penjagalan anjing langsung ditindaklanjutinya. Ia bersama timnya mendatangi lokasi yang diadukan oleh Christian kepadanya. Bahkan, Christian diajak ikut mengecek lokasi tersebut.
”Kita cek lokasi yang ditunjukkan pengadu tadi. Kita tanya orangnya, kita geledah rumahnya. Bahkan, sampai kita ke belakang juga. Tetapi, tidak ditemukan adanya bekas-bekas tempat penyembelihan atau penjagalan anjing,” kata Wikan.
Wikan menjelaskan, biasanya bekas tempat jagal itu ditandai bercak-bercak darah. Seharusnya, ada banyak bekas darah jika benar tempat yang dituju itu benar-benar tempat jagal. Sayangnya, bukti yang coba dicari tidak berhasil ditemukan.
Meski begitu, Wikan menyatakan, pihaknya akan terus menelisik tempat-tempat lain yang kemungkinan melakukan praktik jagal anjing. Sejauh ini, ia sudah mengecek ke lima hingga enam lokasi. Dari semua tempat itu, belum terbukti adanya praktik penjagalan anjing seperti yang dilaporkan.
”Kami masih melakukan penyelidikan ke tempat-tempat lain. Sampai detik ini, kami belum menemukan tempat-tempat yang diduga menjadi tempat jagal anjing,” kata Wikan.
Komentar Pedas