5 Alasan Coldplay Patut Konser di Indonesia

Coldplay sudah merilis jadwal konser yang menjadi bagian tur Music of the Spheres di beberapa negara, sebagian besar berada di Amerika, Eropa, Inggris, dan Amerika Latin.

Music of the Spheres World Tour sendiri dibuka mulai 18 Maret 2022 di San Jose, Costa Rica, dan sudah berjalan hingga 6 leg dan 115 pertunjukan di seluruh dunia. Meski begitu, konser itu sama sekali belum pernah menginjakkan kaki di benua Asia.

Hingga pada beberapa waktu lalu, Coldplay dirumorkan akan ke Asia Tenggara setelah sejumlah penggemar mengaku menemukan informasi tersebut melalui mailing list.

Meski begitu, hingga saat ini, belum ada konfirmasi apapun dari Coldplay, baik di media sosialnya maupun di laman web saat dicek CNNIndonesia.com pada Jumat (14/4).

Namun bukan berarti Indonesia tak punya peluang untuk bisa disinggahi Chris Martin cs. Selain karena pasar musik yang cukup besar untuk konser dan streaming, Indonesia juga punya hal lain yang bisa jadi pertimbangan Coldplay.

Berikut 5 alasan Coldplay bisa konser di Indonesia.

1. Belum pernah ke Indonesia

Indonesia menjadi salah satu negara yang belum pernah dikunjungi Coldplay hingga saat ini. Padahal, beberapa negara Asia lain pernah didatangi band asal inggris ini.

Filipina dan Singapura menjadi dua negara di Asia Tenggara yang sempat dikunjungi Chris Martin Cs. Coldplay juga pernah menggelar konser di Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan.

Alasan ini harusnya bisa jadi pertimbangan Coldplay untuk mencicipi konser di Indonesia dan menyapa fansnya.

2. Punya banyak stadion besar

Coldplay bisa memilih sejumlah stadion di Indonesia untuk menggelar konser skala stadion. Sebab, Indonesia punya lima stadio besar.

Pertama, Jakarta International Stadium (JIS) yang bisa menampung penonton hingga 82.000 orang. Ini menjadikan sebagai stadion nomor satu di Indonesia dengan jumlah tampung terbanyak.

Selain JIS, ada Stadion Gelora Bung Karno (GBK) yang bisa menampung sampai 77.193 penonton. Lalu, ada stadion Gelora Bung Tomo, Stadion Harapan Bangsa, hingga stadion lainnya dengan kapasitas lebih dari 30 ribu.

Atau, bila Coldplay bosan dengan stadion, Indonesia juga punya kawasan Garuda Wisnu Kencana di Bali yang kerap digunakan sebagai lokasi konser dan festival musik outdoor dengan latar pemandangan yang cantik.

3. Fans terbanyak di Asia Tenggara

Pendengar Coldplay di Indonesia terhitung banyak. Indonesia masuk ke dalam empat besar pendengar Coldplay paling banyak sedunia di platform Spotify.

Urutan pertama adalah London dengan 1.528.735 pendengar. Lalu setelahnya ada Mexico dengan 1.446.999 pendengar, Sao Paulo 1.412.006 pendengar dan Indonesia dengan 1.040.763 pendengar tiap bulannya.

4. Sering didatangi musisi asing

Indonesia cukup sering didatangi oleh penyanyi solo maupun grup dari berbagai negara. Hal ini bisa jadi pertimbangan Coldplay bahwa Indonesia terbilang aman dan mampu menggelar konser skala internasional.

Teranyar, ada Deep Purple yang konser di di Edutorium UMS Solo, Jawa Tengah, Jumat (10/3). Momen itu bukan pertama buat Deep Purple. Band ini pernah ke Indonesia pada 1975.

Pada 2011, ada Linkin Park yang konser di Indonesia untuk kedua kalinya. Lalu ada Metallica, Taylor Swift dan Katy Perry yang sudah beberapa kali menggelar konser di tanah air

5. 'Kode' dari Chris Martin

Pada pertengahan tahun lalu, Coldplay pernah menyapa salah satu fan asal Indonesia yaitu Reza Aditya Irawan, yang kemudian viral di media sosial.

Dalam video yang diunggah lewat akun Reza Aditya Irawan tersebut, pentolan Coldplay itu mengaku ingin bertemu dengan para penggemar di Indonesia.

"Saya mengirimkan cinta (untuk kalian). Saya berharap kalian baik-baik saja. Dan jika kalian ramah seperti dia (Reza), saya mau ketemu kalian," ucap Chris Martin sambil tertawa dalam video itu.

Dalam kesempatan tersebut, Chris Martin juga mengungkapkan terima kasih atas dukungan dan cinta yang diberikan fan Indonesia kepadanya dan Coldplay selama ini.