Padahal lagu-lagu yang diciptakan oleh Ari Bias kerap dibawakan saat manggung.

"Dari lagu-lagu itu dirilis sejak 2004, saya tidak mendapat sepeser rupiah pun dari konser yang dibawakan Agnez," ungkap Ari Bias belum lama ini kepada awak media.

Dia mengaku personel lainnya mendapat royalti setiap kali Agnez konser. Namun hanya pencipta lagu saja yang tidak mendapatkan uang sepeserpun.

"Setiap Agnez konser, semuanya dapat uang langsung, ada soundman, kru, dan lainnya. Sementara untuk pencipta lagu yang dia nyanyikan, saya nggak dapat uang sepeser pun," terangnya.

Tentu ini membuat Ari merasa tidak adil. Sehingga dia menuntut manajemen Agnes Mo membicarakan mengenai direct license.

"Jadi wajar saya berlakukan (direct license) sekarang," ucap Ari Bias. Selanjutnya dia mengungkapkan bahwa persoalan royalti musik seharusnya bisa diatasi oleh Lembaga Manajemen Kolektif (LMK).

"Ini sebenarnya dampak dari LMK yang gagal melaksanakan kewajibannya mengumpulkan royalti," ungkap Ari.

Seperti diketahui, sejak Juli 2023, Ari Bias sudah pemberlakuan direct license karya-karyanya terhadap beberapa penyanyi. 

Akan tetapi hanya manajemen Agnez Mo sana yang kurang kooperatif dalam membahas royalti lagunya.

"Sejak Juli 2023, saya sudah informasikan kepada penyanyi yang bawakan lagu saya, di antaranya ada Kris Dayanti, Reza Artamevia, Judika dan termasuk Agnez Mo. Semuanya kooperatif, setuju dan mendukung kegelisahan pencipta lagu. Mereka setuju direct license yang saya tawarkan ke mereka," jelas Ari Bias.

"Kecuali manajemen Agnez Mo. Memang tidak ada kata-kata setuju dengan direct license yang saya berlakukan. Ya sudah, berarti lagu saya jangan dibawakan, artinya melarang," jelasnya.

 Seperti diketahui Ari Bias resmi melarang Agnez Mo membawakan lagu-lagu ciptaannya.