Melalui media sosial pribadinya, Ashanty membagikan momen-momen berharga saat ia menjalani ujian kualifikasi disertasi tersebut. Demi meraih gelar doktor, ia harus menghadapi serangkaian penguji yang ada di hadapannya. Saat dinyatakan lulus dengan nilai impresif, yakni 87, Ashanty tak kuasa menahan haru dan tangisnya. Ini menjadi langkah penting dalam perjalanan studi panjangnya.

Perjuangan Ashanty untuk meraih gelar doktor ini tidaklah mudah. Ia harus menghadapi tantangan besar dalam membagi waktu antara studi, pekerjaan, dan keluarga. Terkadang, ia bahkan merasa ingin menyerah. Namun, berkat dukungan penuh dari suami, anak-anak, serta keluarganya, Ashanty berhasil bertahan dan mencapai tahap ini.

Dalam unggahannya, Ashanty mengungkapkan rasa syukurnya kepada Allah SWT atas kemampuannya mencapai tahap ini. Ia mengakui betapa sulitnya fokus saat harus membagi waktu dengan kesibukan pekerjaan, keluarga, dan kegiatan lainnya. 

Namun, berkat dukungan dari suami, anak, keluarga, tim, teman sekelas, dan para dosen, Ashanty berhasil melewati satu tahap penting ini dengan segala dinamikanya.

Meskipun sudah melewati satu tahap penting, Ashanty menyadari bahwa ujian dan tantangan yang lebih berat masih menanti di depan. 

Ia berharap dapat terus melangkah dengan lancar di tahap-tahap berikutnya, meskipun ia tahu bahwa perjalanan tersebut akan semakin berat. Dengan penuh keyakinan, Ashanty berkomitmen untuk melanjutkan perjuangannya dengan bersandar pada kekuatan dan pertolongan Tuhan.

Kisah Ashanty ini menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang sedang berjuang mengejar impian akademik di tengah kesibukan dan tantangan hidup.

Kerja keras, keteguhan hati, dan dukungan dari orang-orang terdekat menjadi kunci penting dalam meraih prestasi gemilang, seperti yang dialami oleh Ashanty saat ini.