Heboh Caleg Dprd Medan Ngamuk Banting Pengeras Suara Mahasiswa Unika
Satu video bernarasi seorang calon legislatif DPRD Medan bernama Efin Romulo Naibaho mengamuk kepada mahasiswa Unika Medan beredar di media sosial.
Dalam video tersebut Efin sampai membanting pengeras suara yang digunakan mahasiswa tersebut untuk orasi.
Video itu berdurasi 58 detik. Efin tampak mengenakan kemeja hijau dan memarahi sejumlah mahasiswa. Di dalam narasi video yang tersebar itu dijelaskan kejadian berlangsung, Rabu (13/12) sekitar pukul 21.00 WIB.
Saat itu, sejumlah mahasiswa sedang melakukan aksi damai terkait status 19 mahasiswa Unika yang dikenakan sanksi Drop Out (DO) dan skorsing.
Efin disebut membanting alat pengeras suara dan hampir melakukan penganiayaan kepada mahasiswa Fakultas Pertanian tersebut.
"Saat Caleg DPRD Kota Medan Efin Romulo Naibaho bertikai dengan mahasiswa Unika Medan," demikian narasi di dalam video tersebut.
Paskawan Gultom yang merupakan pimpinan aksi dari Mahasiswa Unika pun membenarkan kejadian itu. Dia menyebutkan, saat itu mereka menggelar aksi di Simpang Unika, Jalan Setia Budi, Kota Medan.
"Jadi kami sedang menggelar mimbar mahasiswa. Terus pak Efin ini kan punya usaha beras di simpang Unika itu. Awalnya dia mendirikan spanduk yang berisi larangan untuk melakukan demonstrasi. Setelah itu, dia datang ke kami dan saya dijumpai," kata Paskawan.
"Didorongnya aku, lalu dirampas nya pengeras suara (toa) dari tanganku dan dilempar ke aspal. Cekcok lah kami berdua. Mau dipukulnya mukaku tapi tak kena karena langsung dipisahkan kawan, massa aksi," sambungnya.
Setelah itu, warga sekitar pun turut melerai pertikaian itu. Kini, berangkat dari peristiwa itu, ia dan kawan-kawannya membuat laporan ke polisi terkait pengrusakan pengeras suara yang dipakai mereka untuk memperjuangkan hak mereka.
"Hari ini kami akan buat laporan ke Polrestabes Medan terkait pengrusakan pengeras suara itu," ucapnya.
Terpisah, Efin Romulo ketika juga membenarkan dirinya memang sempat memarahi mahasiswa Unika yang berdemo di dekat tempat jualannya. Menurutnya, aksi mahasiswa itu sudah mengganggu usahanya.
"Begini, awalnya beberapa waktu lalu sebelum ada aksi itu kan sempat ada pertikaian antar mahasiswa dan itu membuat beberapa properti usaha saya rusak. Terus, di hari kejadian kemarin, ada mahasiswa demo dan mau bakar ban. Ya ngamuk la saya," jelasnya.
"Kalau mau demo di dalam kampus la. Kalau di luar ini kan membuat orang ketakutan. Siapa coba yang mau datang ke usaha kita kalau begitu. Makanya saya marah. Benar memang sempat saya banting pengeras suara (toa) mereka," tambahnya.
Ia juga membenarkan dirinya merupakan caleg DPRD Kota Medan dari PDIP. "Ya benar saya Caleg DPRD Kota Medan dari Partai PDIP," tutupnya.
Komentar Pedas