Polisi lalu bergerak menyelidiki kasus ini dengan memeriksa sejumlah saksi termasuk ustaz yang menggelar pengobatan spiritual itu.

"Sudah 6 (yang diperiksa), yaitu keluarga korban dan 3 orang saksi memandikan," ujar Kapolsek Cigudeg Kompol Wagiman, Sabtu (15/7).

"Sama ustaz (yang diperiksa) jadi 7," tambahnya.

3 orang korban merupakan pemuda yang mengikuti praktik pengobatan spiritual tersebut. Jasad ketiganya ditemukan pada Jumat (14/7) sekitar pukul 14.00 WIB di kedalaman 3 meter di bawah permukaan air.

Terkait status kasus ini Wagiman memastikan pihaknya belum menetapkan tersangka.

"Betul (belum ada tersangka)," ujarnya.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk berobat ke klinik atau rumah sakit, bukan ke tempat yang tidak resmi.

"Imbauan kepada masyarakat kalau berobat tempat pengobatan yang resmi seperti rumah sakit atau klinik," tutupnya.

Dikonfirmasi terpisah kasus ini pun kini ditangani oleh Polres Bogor. Hal ini disampaikan oleh Kasi Humas Polres Bogor Iptu Desi Triyana, Sabtu (15/7).

"Iya sedang dalam tindak lanjut proses penyelidikan Sat Reskrim Polres Bogor ya," ujar Desi.

3 Pemuda Tewas Saat Ikut Pengobatan Spiritual

Korban dalam kasus itu ialah M. David Panreza (20 tahun), Badrusalam (25), dan Cecep (25). Pemuda Desa Tegallega, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor itu tenggelam pada Kamis (13/7) pukul 22.00 WIB.

Mereka datang ke pengobatan spiritual untuk mencari kesembuhan. Namun ritual yang dijalaninya justru membuat mereka tewas.

"Kejadian tersebut bermula saat korban MDR (20) akan dilakukan pengobatan secara spiritual oleh seorang ustaz di danau tersebut dengan cara ditenggelamkan sebanyak 7 kali," ujar Wagiman.

Pada malam itu, MDR mengikuti pengobatan bersama 6 orang lainnya. Hanya saja, nasib dia dan kedua orang lainnya itu berbeda dengan 4 orang lainnya yang berhasil selamat.

"Sementara itu 4 orang lainnya yang ikut turun ke dalam danau berhasil menyelamatkan diri," jelasnya.