Ledakan Mematikan di Teheran: Penyelidikan Baru Mengungkapkan Kematian Ismail Haniyeh Diakibatkan Rudal, Bukan Bom
Menurut laporan dari Mehr News, badan keamanan Iran IRGC menemukan bahwa "rezim Zionis (Israel) dengan bantuan Amerika Serikat" telah menembakkan proyektil berhulu ledak sekitar tujuh kilogram yang meledak di dekat tempat penginapan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran, Iran. Serangan ini mengakibatkan tewasnya Haniyeh dan seorang pengawalnya.
IRGC menyatakan bahwa tindakan ini dirancang dan dilakukan oleh rezim Israel, dan didukung oleh pemerintah kriminal Amerika. Sebagai tanggapan atas kematian Haniyeh, IRGC menegaskan akan membalas perbuatan ini dengan menghukum Israel secara keras, di waktu dan tempat yang tepat.
Haniyeh tewas di Iran pada Rabu, 31 Juli, setelah sebuah serangan meledakkan tempat dia menginap di Teheran. Dia berada di Iran untuk menghadiri pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian, pada Selasa, 30 Juli, dan juga sempat bertemu dengan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, pada hari yang sama.
Pihak Hamas dan Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan Haniyeh, namun Israel belum memberikan tanggapan atas tuduhan tersebut. Sebelumnya, Tel Aviv telah mengakui melakukan operasi pembunuhan terhadap beberapa pemimpin milisi "musuh" dalam sebulan terakhir.
Sebelum hasil investigasi IRGC keluar, The New York Times telah melaporkan bahwa Haniyeh tewas akibat bom yang disembunyikan di kediamannya dua bulan sebelum insiden, berdasarkan keterangan tujuh sumber dari Timur Tengah.
Komentar Pedas