Nikita Willy menerangkan, ia harus kehilangan calon bayi di usia kandungan yang hampir memasuki dua bulan.

"Bulan lalu kami kehilangan bayi kami yang berharga pada usia 7 minggu," tulis Nikita Willy pada unggahannya Senin (20/2/2024).

Nikita Willy yang tak kuasa menahan kesedihan, memperlihatkan air mata yang jatuh. Belum lagi saat ibu satu anak ini menunjukkan janin dalam foto USG.

Padahal seperti dalam cerita, Nikita Willy sudah membayangkan hadirnya sang bayi dalam keluarga mereka. Ia dan sang suami pun siaga menjaga sang janin yang masih dalam kandungan.

"Di Minggu-Minggu awal, kami menyambutnya dengan sukacita dan penuh cinta," kata Nikita Willy.

"Kami melewati setiap momen, membayangkan ada kehidupan yang hadir dan membuat keluarga kami semakin berkembang," imbuhnya.

Beruntung, Indra Priawan menjadi suami siaga yang ada di samping Nikita Willy. Pengusaha muda itu memperlihatkan isi hadits di mana janin yang meninggal akan membawa sang ibu ke surga.

"Demi dzat yang jiwaku berada di tangannya. Sesungguhnya janin yang keguguran, akan membawa ibunya ke surga bersama ari-arinya apabila ibunya mengharap pahala dari Allah atas musibah tersebut," demikian pesan yang disampaikan Indra Priawan dalam cuplikan pesannya.

Nikita Willy bersyukur memiliki Indra Priawan di masa-masa terpuruk ini. Sang suami menjadi sosok yang memberikan semangat di saat artis 29 tahun ini merasa bersalah karena kehilangan janinnya.

"Indra menjadi pilar kekuatanku. Menjagaku ketika aku merasa bersalah dan runtuh," terang Nikita Willy. Tak hanya sang suami, dokter Nikita Willy juga menguatkan sang artis. 

Bahwa katanya, keguguran ini menjadi cara untuk tubuh Nikita Willy menghindari kehamilan yang abnormal.

"(Sehingga saat hamil nanti) bayinya bisa tumbuh dengan sehat. Sangat menakjubkan bukan?" terangnya.

"Nikita Willy meyakini, bayinya nanti juga menginginkan lahir dengan kondisi sehat. Jadi dia bisa menikmati hidup bersama kami," kata sang artis.

Terakhir, Nikita Willy mengungkap alasan mengapa ia membeberkan kabar ini. Supaya orang-orang yang memiliki hal serupa tidak merasa sendirian.