Pria berusia 36 tahun asal Pemenang, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), itu melampiaskan aksi bejatnya lantaran kecanduan menonton film porno melalui handphone (HP).

"(OA) terobsesi karena suka nonton film porno," kata Kasatreskrim Polres Lombok Utara Iptu Ghufron Subeki kepada detikBali, Senin (8/1/2024).

Subeki mengungkapkan korban merupakan siswa di salah SMP di Kecamatan Pemenang. Menurutnya, korban saat ini masih intens mendapat pendampingan psikologis seusai menjadi korban pemerkosaan oleh pamannya sendiri.

"Rumah korban dan rumah pelaku ini berdekatan di Dusun Pemenang Timur, Desa Pemenang," imbuh Subeki.

Subeki mengatakan OA ditetapkan sebagai tersangka setelah ditangkap pada Sabtu (6/1/2024). Ia mengungkapkan OA diancam Pasal 82 ayat (1) juncto Pasal 76D juncto Pasal 81 ayat (1) juncto Pasal 76E Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

"Pelaku diancam 15 tahun penjara," kata Subeki.

Subeki mengungkapkan korban merupakan siswa di salah SMP di Kecamatan Pemenang. Menurutnya, korban saat ini masih intens mendapat pendampingan psikologis seusai menjadi korban pemerkosaan oleh pamannya sendiri.

"Rumah korban dan rumah pelaku ini berdekatan di Dusun Pemenang Timur, Desa Pemenang," imbuh Subeki.

OA ditangkap pada Sabtu (6/1/2024). Ia diduga memerkosa keponakannya sekitar pukul 05.00 Wita, Kamis (21/12/2023). Adapun, modus OA memerkosa keponakannya dengan masuk ke dalam kamar dan berpura-pura membangunkannya untuk salat Subuh. Pada saat korban bangun, OA langsung menyuruh korban telanjang dan memerkosanya.

"Pelaku menyekap mulut korban saat melakukan perbuatannya," ujar Subeki.